WASHINGTON, DC - Foto-foto yang memperlihatkan para anggota Garda Nasional tidur bergelatakan di lantai gedung Kongres Amerika Serikat (AS), Capitol Hill, menjadi viral di media sosial beberapa saat sebelum impeachment (pemakzulan) Presiden Donald Trump.
Para jurnalis di Capitol mengunggah foto-foto itu ke Twitter, menunjukkan pasukan dengan baju kamuflase loreng berkemah di lorong gedung di sebelah alat pemadam kebakaran, pajangan, bahkan patung Abraham Lincoln, demikian diwartakan RT.
BACA JUGA: Pecah Rekor, Trump DImakzulkan Dua Kali
"Ini adalah sesuatu yang saya pikir tidak akan pernah saya lihat," kata editor Daily Telegraph Ben Riley-Smith.
Well this is something I thought I’d never see. National Guard members getting rest in the Capitol, guns by their sides, under the busts of Lincoln and Washington. pic.twitter.com/CVDshN76eY— Ben Riley-Smith (@benrileysmith) January 13, 2021
“Tidak seperti para anggota DPR yang memilih tinggal di kantor mereka untuk uang atau membuat suatu maksud, mereka (anggota Garda Nasional) tidak memiliki pusat kebugaran atau pancuran untuk digunakan," kata koresponden CNN Washington Jeff Zeleny.
The US Capitol is now a military base. Massive show of force outside. National Guard is armed with rifles and spread just few feet apart along perimeter as House prepares to impeach the president pic.twitter.com/cPspvZMBUF— Erik Wasson (@elwasson) January 13, 2021
"Gedung Capitol AS sekarang menjadi pangkalan militer," kata jurnalis Bloomberg Erik Wasson dalam cuitan di Twitter.
Ribuan pasukan Garda Nasional berada di Capitol pada Rabu (13/1/2021) menjelang pemungutan suara DPR untuk menyerukan Wakil Presiden Mike Pence mengaktifkan Amandemen ke-25, menurunkan Presiden Trump dari kekuasaan.
BACA JUGA: Trump Dimakzulkan Lagi, Ini Para Presiden AS yang Lengser karena Pemakzulan
Setelah Pence menolak, DPR dengan mayoritas Demokrat meluncurkan proses pemakzulan terhadap Trump, mengatakan dia menghasut para pendukungnya untuk menyerbu gedung Capitol pada Rabu (6/1/2021), yang menyebabkan lima orang tewas dan puluhan luka-luka.
DPR AS akhirnya memakzulkan Trump untuk kedua kalinya, dalam satu masa jabatan, dengan hasil pemungutan suara 232 mendukung dan 197 menentang.
(dka)