Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Pengamanan Ketat & Pembatasan Perayaan Pelantikan Presiden, AS Masih Jadi Cermin Demokrasi?

Agregasi VOA , Jurnalis-Rabu, 20 Januari 2021 |06:44 WIB
Pengamanan Ketat & Pembatasan Perayaan Pelantikan Presiden, AS Masih Jadi Cermin Demokrasi?
Pengamanan ketat diberlakukan di Ibu Kota Washington DC jelang pelantikan presiden.
A
A
A

WASHINGTON DC  — Jelang pelantikan presiden terpilih Joe Biden, pengamanan di Ibu Kota Amerika Serikat (AS), Washingtong DC diperketat. Pengetatan pengamanan itu untuk mengantisipasi potensi terjadinya ancaman dari dalam, serta ketidakhadiran Presiden Donald Trump dalam upacara serah terima kekuasaan di Amerika. Hal ini menimbulkan keprihatinan banyak kalangan.

Beberapa pengamat bahkan khawatir hal ini akan menjadi preseden bagi negara-negara lain.

Sebagian ibu kota Washington DC di-lockdown. Pagar besi setinggi tiga meter, yang sebagian dipasangi kawat berduri, mengelilingi gedung Kongres yang menjadi simbol demokrasi dunia. Sebagian pagar besi ini juga dipasang hingga ke arah Monumen Nasional.

Jalan-jalan juga ditutup dan dijaga aparat keamanan. Belasan stasiun kereta api ditutup dan layanan transportasi umum dialihkan. Sedikitnya 25.000 personil pasukan Garda Nasional bersenjata lengkap berjaga-jaga di sekitar gedung Kongres, sebagian berada di dalam gedung.

Ini semua karena adanya kekhawatiran terjadinya potensi ancaman dari dalam. Beberapa pejabat hari Minggu (17/1/2021) memperingatkan adanya ancaman yang diduga dari orang-orang yang ditugaskan mengamankan upacara pelantikan presiden dan ini membuat Biro Penyidik Federal FBI kini sedang memeriksa ulang kembali latar belakang setiap personil yang bertugas, termasuk personil Garda Nasional.

Pejabat yang bertanggung jawab pada Angkatan Darat Amerika Ryan McCarthy mengatakan kepada Associated Press, “Kami secara terus menerus mengevaluasi proses ini, dan kembali melakukan kajian kedua, ketiga, pada setiap individu yang ditugaskan dalam operasi ini.” Ia juga mengatakan bahwa personil yang bertugas sudah diperingatkan dan diarahkan untuk mengantisipasi masalah apapun di dalam setiap level. Namun McCarthy juga menegaskan bahwa sejauh ini belum ada bukti akan terjadinya ancaman tersebut.

Baca Juga : Akankah Trump Sampaikan Pesan Perpisahan ke Joe Biden?

Semua persiapan keamanan dan kekhawatiran potensi ancaman ini muncul setelah penyerbuan Kongres oleh para pendukung Presiden Trump 6 Januari lalu, yang menewaskan lima orang, termasuk seorang polisi Capitol.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement