Pada hari pindahan itu emosi sangat tinggi.
“Hubungan antara staf tetap dan keluarga orang nomor satu, khususnya jika ada anak-anak atau anak kecil, sangat dekat. Sulit bagi mereka untuk mengucapkan selamat tinggal.”
Meninggalkan Gedung Putih juga terutama menjadi sangat sulit bagi presiden yang hanya menjabat satu kali.
“Akan ada perasaan 'saya belum melakukan semua hal yang saya harapkan.' Ketika harus meninggalkan tempat itu setelah empat tahun, keluarga orang nomor satu itu akan emosional. George HW. Bush menulis di buku memoarnya, ini menyakitkan. Menyakitkan. Dan Barbara Bush merasakan hal yang sama. Keluarga itu sangat merasakannya, tetapi mereka adalah patriot sejati dan mendukung pindahan itu.”
Perpisahan juga terasa berat bagi staf-staf yang selama ini menjaga hewan peliharaan keluarga itu. Seperti mantan staf Dale Haney.
“Ia bertugas menjaga Gedung Putih, tetapi juga bertanggung jawab merawat hewan peliharaan mereka. Ini pengalaman yang sulit baginya ketika harus berpisah dengan hewan-hewan yang sudah begitu dekat dengannya, yang sudah seperti keluarga sendiri.”
Para kurator juga harus memastikan agar benda-benda berharga Gedung Putih tidak terbawa keluarga presiden yang meninggalkan tempat itu.
Baca Juga : Akankah Trump Sampaikan Pesan Perpisahan ke Joe Biden?
“Mereka tahu setiap benda milik Gedung Putih merupakan sebuah koleksi. Mereka juga tahu setiap barang pribadi keluarga dan satu per satu akan diberi tanda.”
Ini semua diharapkan akan membuat proses pindahan di Gedung Putih berjalan mulus.
(Erha Aprili Ramadhoni)