WASHINGTON – Polemik antara Presiden Amerika Serika (AS) Donald Trump dengan Twitter juga disinggung dalam pidato perpisahannya.
Trump mengisyaratkan rasa frustrasinya karena diblokir dari Twitter dengan mengecamnya sebagai sensor politik dan daftar hitam.
“Menutup debat yang bebas dan terbuka melanggar nilai-nilai inti kami dan tradisi yang paling abadi,” ungkapnya, dikutip Mirror
“Di Amerika kami tidak menuntut kepatuhan mutlak atau menerapkan ortodoks yang kaku dan kode ucapan hukuman, kami hanya tidak melakukan itu,” jelasnya.
“Amerika bukanlah bangsa berjiwa jinak yang pemalu yang perlu dilindungi dan dilindungi dari orang-orang yang tidak kita setujui. Bukan itu kita, tidak akan pernah menjadi diri kita,” terangnya.