MEDAN - Puluhan mahasiswa dari Ikatan Mahasiswa Papua di Medan berunjuk rasa di depan Gedung Biro Rektor Universitas Sumatera Utara. Mereka memprotes aksi rasisme salah satu guru besar USU terhadap masyarakat Papua yang diposting di media sosial Twitter beberapa waktu lalu.
Aksi unjuk rasa para mahasiswa asal Papua ini sebagai buntut dari postingan salah satu guru besar USU di Twitter yang diduga menghina masyarakat Papua.
Baca Juga: Diduga Ikut Sebar Rasisme, Kapolri Baru Ditantang Tangkap Abu Janda
Diketahui, guru besar tersebut bernama Yusuf L Henuk, yang bertugas Fakultas Pertanian USU. Postingan Henuk tersebut dinilai telah mengarah ke aksi rasisme di mana menurut para pendemo, Henuk menyebut semua orang Papua bodoh. Henuk juga menyertakan gambar monyet dalam postingan itu.
Dalam aksi tersebut, Koordinator Aksi Yance Emany menegaskan, menuntut agar gelar profesor yang disandang Henuk dicopot. Mereka juga menunutut agar Henuk segera diusir dari lingkungan USU karena dinilai telah merusak nama baik USU. Penegak hukum juga didesak segera menangkap guru besar tersebut.
Pihak universitas sendiri berjanji kepada para pendemo untuk menyelesaikan masalah ini dalam waktu dekat. Rektor USU Muryanto Amin saat menjumpai para pendemo menyebut pihaknya akan segera memanggil Henuk untuk dimintai klarifikasi, sekaligus untuk menentukan langkah selanjutnya yang akan ditempuh pihak universitas.
Baca Juga: Pelaku Rasisme Terhadap Natalius Pigai Tidak Bisa Ditolerir
Profesor Henuk sendiri dalam sebulan terakhir terus menuai kontroversi di media sosial. Selain menyinggung tokoh Papua Natalius Pigai, dia sempat bersitegang dengan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Agus Harimurti Yudhoyono di media sosial. Dalam cuitannya, Henuk menyebut SBY dan AHY dengan sebutan bodoh.
(Ari)