Diketahui, Indonesia, Singapura, dan Malaysia menyampaikan keprihatinannya akan kudeta yang terjadi di Myanmar, sementara beberapa negara ASEAN, seperti Thailand dan Kamboja menyebut kudeta tersebut sebagai “urusan dalam negeri” negara tersebut.
“Di antara negara ASEAN kita masih mengharap Indonesia jadi leading actor (pemimpin) untuk mempengaruhi negara-negara ASEAN lain,”kata politikus PDI Perjuangan itu.
Disampaikan juga bahwa peran Indonesia dalam isu ini bisa dilakukan dalam semua tingkatan, baik pemerintah, parlemen, maupun pada tingkat organisasi hak-hak sipil, yang dapat menyampaikan seruan, dan lobi guna membantu penyelesaian situasi politik Myanmar saat ini.
(Rahman Asmardika)