MAMUJU - Masa tanggap darurat bencana (TDB) gempa bumi di Sulawesi Barat resmi berakhir pada 4 Februari 2021, namun Palang Merah Indonesia (PMI) tetap melakukan operasi kemanusiaan baik penyaluran bantuan maupun memberikan pelayanan kepada penyintas gempa di Mamuju dan Mejene.
"Operasi tetap kami lanjutan, meski masa TDB gempa Sulbar sudah selesai. Bantuan pun secara bertahap masih kami kirim dan tetap mengerahkan personel dari PMI gabungan untuk memberikan berbagai pelayanan kepada para penyintas, khususnya pengungsi baik di Majene maupun Mamuju," kata Kepala Markas PMI Provinsi Sulbar Lukman di Mamuju, Minggu (7/2/2021).
BACA JUGA: BMKG: Total 48 Gempa Terjadi di Sulbar
Menurutnya, PMI Sulbar pun memiliki target untuk pendistribusian bantuan berupa hygiene kit, terpal, selimut, family kit, baby kit, kelambu dan tikar hingga Mei 2021 dan tidak itu saja, PMI akan melanjutkan operasi lainnya untuk membantu percepatan pemulihan para korban bencana gempa yang terjadi pada awal 2021 ini.
Maka dari itu, pengungsi tidak perlu khawatir karena PMI masih tetap melakukan operasi kemanusiaan di Sulbar untuk membantu pemerintah pada masa transisi hingga pemulihan.
Selain itu, Federasi Internasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah atau International Federation of Red Cross and Red Crescent Societies (IFRC) bersama PMI pusat masih terus mengirimkan bantuan untuk disalurkan kepada para penyintas baik di wilayah Majene maupun Mamuju.
BACA JUGA: BNPB: Lebih 1 Juta Jiwa Terdampak Akibat Gempa Sulbar
Selain itu, PMI pun terus menggaungkan tagar #PMISELALUBANTU #KITAHADAPIBERSAMA dan #KAMIMASIHDISINI agar para penyintas di masa transisi ini tetap tenang dan merasa masih ada yang peduli terhadap penderitaannya setelah menjadi korban bencana gempa yang meluluhlantahkan dua kabupaten tersebut.
"Operasi kemanusiaan terus kami lakukan hingga batas waktu yang belum ditentukan dan akan terus berlanjut sampai masa pemulihan atau hingga kondisi berangsur normal," ujarnya.