WASHINGTON - Fraksi Demokrat di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Amerika Serikat (AS) yang menuntut pemakzulan mantan Presiden AS Donald Trump siap membeberkan kasus mereka pada Rabu (10/2).
Mereka juga berupaya meyakinkan para Senator yang bertindak sebagai juri untuk menyatakan Trump bersalah menghasut pemberontakan di Gedung Kongres AS atau Capitol, bulan lalu.
DPR dan tim pembela Trump masing-masing akan memiliki waktu 16 jam dalam dua hari ke depan untuk mengemukakan kasus mereka.
Lalu para senator akan diberi waktu total empat jam untuk menanyai mereka.
Senat memutuskan 56 suara mendukung untuk menggelar sidang tersebut.berbanding 44 suara menolak.
Hasil tersebut menyusul adu argumen sengit antara kedua pihak selama empat jam. Para legislator Demokrat berpendapat Trump harus diminta pertanggungjawabannya atas tindakan-tindakannya dan tim pembela mantan presiden itu berpendapat sidang pemakzulan setelah berakhirnya masa jabatan tidak konstitusional.
Anggota DPR Jamie Raskin, ketua tim pemakzulan fraksi Demokrat, Selasa mengatakan, tidak menggelar persidangan akan menciptakan suatu pengecualian baru yang “berbahaya” bagi seorang presiden untuk bertindak dengan impunitas dalam pekan-pekan terakhir masa jabatannya.
“Ini undangan bagi presiden untuk melakukan yang terbaik pada apapun yang mungkin ia ingin lakukan menjelang masa jabatannya berakhir,” kata Raskin.
(Baca juga: WHO, UNICEF: 130 Negara Belum Lakukan Vaksinasi Covid-19)
Demokrat memperlihatkan kepada Senat video dramatis kekacauan yang terjadi di Capitol pada 6 Januari lalu, sewaktu gerombolan massa pro-Trump menyerbu pihak berwenang dan membuat para legislator bergegas menyelamatkan diri.
Serangan itu, yang berakhir dengan lima orang tewas, terjadi tidak lama setelah para anggota Kongres mulai bersidang untuk mengukuhkan kemenangan Joe Biden atas Trump dalam pemilu November lalu.