Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Vaksin Covid-19 Sputnik V Buatan Rusia Sempat Diragukan, Kini Disetujui di 15 Negara

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Kamis, 11 Februari 2021 |07:33 WIB
Vaksin Covid-19 Sputnik V Buatan Rusia Sempat Diragukan, Kini Disetujui di 15 Negara
Tenaga kesehatan mulai disuntik vaksin Covid-19 di Rusia (Foto: Reuters)
A
A
A

Seorang analis independen menunjukkan kurang dari 1,5 juta warga Rusia (hanya lebih dari 1% dari total populasi) yang sudah divaksin tahap pertama. Sedangkan mereka yang sudah tuntas dua kali disuntik, menurut perkiraan yang sama, baru sebanyak 120.000 jiwa.

Pada tingkatan tersebut, perlu waktu tidak sampai tiga tahun untuk memvaksin setengah dari total rakyat Rusia dengan dua dosis Sputnik V yang dibutuhkan.

Namun Kepala Badan Dana Investasi Langsung Rusia (RDIF), Kirill Dmitriyev, yang menjadi salah satu juru bicara Sputnik V, pekan lalu mengatakan laju kampanye vaksinasi telah meningkat dan semua warga Rusia yang ingin disuntik bisa menjalaninya sampai Juni mendatang.

Hingga kini Rusia masih tertinggal dari sejumlah negara, seperti Amerika Serikat, Inggris, maupun Spanyol, apalagi Israel, yang telah memvaksin 60 persen dari seluruh rakyatnya.

Apakah masih ada lagi vaksin buatan Rusia yang disiapkan?

Sputnik V bukanlah satu-satunya. Masih ada dua lagi vaksin yang disiapkan tim ilmuwan Rusia.

Sekali lagi, muncul pertanyaan mengenai kebenaran data ilmiah yang menyertai pengumuman itu.

Dan - seperti hanya setiap kemunculan vaksin Covid di mana pun - ada pembahasan soal berapa lama perlindungan vaksin itu akan berlangsung dan apakah mampu menghadapi munculnya varian baru Covid-19 yang lebih menular.

  • Bagaimana cara kerja Sputnik V?

Cara kerja vaksin Sputnik mirip dengan suntikan Oxford/AstraZeneca yang dibuat di Inggris dan vaksin Janssen buatan Belgia.

Sputnik menggunakan virus tipe dingin, yang direkayasa agar tidak berbahaya, sebagai kurir membawa sebagian kecil virus corona ke tubuh.

Memaparkan tubuh dengan aman ke bagian kode genetik virus akan membuatnya mengenali ancaman dan mempelajari cara memerangi virus tersebut tanpa berisiko menjadi sakit.

Setelah divaksin, tubuh mulai memproduksi antibodi yang dirancang khusus untuk virus corona. Ini berarti sistem kekebalannya siap memerangi virus corona ketika benar-benar sudah bertemu.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement