Pada wartawan, Gusti Moeng mengaku bersyukur akhirnya bisa keluar dari dalam Keraton. Gusti Moeng pun menceritakan apa yang dialaminya selama dirinya dikunci didalam.
Menurut Gusti Moeng, dirinya sangat senang sekali akhirnya bisa sampai dikeputren. Dan bisa melihat kondisi Keraton seutuhnya.
"Saya sangat terenyuh melihat Keputren, tempat tinggal kita lahir dan sampai umur 34 tahun saya menikah, harus meninggalkan Keputren, luar biasa (saat melihat kondisi) seperti kuburan. Rasanya miris lihat itu. Sepertinya habis dipotongin semak-semaknya. Tapi bangunan benar-benar sudah memprihatinkan,"papar Gusti Moeng.
Baca juga: Kubu PB XIII Bantah Pengurungan Gusti Moeng dan GKR Timoer, Bagaimana soal Pintu Terkunci?
Kesedihan kedua putri Raja ini semakin menjadi, saat melihat kondisi dimana dulunya mereka tinggal di dalam Keraton.
"Selama tiga hari dua malam saya bersama jeng Timur -panggilan Gusti Timoer Rumbai- bersama Sentono dan para penari, bisa menjadi menjadi saksi ketidak mampuan sinuhun untuk mengurus Keraton,"terangnya.