ADA yang berbeda saat ini di Papua, daerah di penjuru timur Indonesia yang seringkali diberitakan tertinggal , kini banyak mengalami kemajuan berupa banyaknya pembangunan yang salah satunya adalah Pembangunan Jalan Trans-Papua.
Kondisi terbaru awal tahun 2021, Sebagian Jalan Trans Papua sudah mulai rampung dan antar wilayah pun sudah terhubung, salah satunya Jayapura-Wamena. Wamena adalah ibu kota Kabupaten Jayawijaya. Kota di Lembah Baliem ini sejak lama jadi pusat aktivitas ekonomi dan pemerintahan di wilayah pegunungan tengah Papua. Letaknya 1.800 meter di atas permukaan laut. Dengan pesawat, Wamena bisa terjangkau dalam 45 menit dari Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
Sebelumnya untuk pergi kedua wilayah ini harus menggunakan angkutan udara dengan biaya yang cukup besar, kini dengan adanya Jalan trans Papua,yang telah menghubungkan dua wilayah itu maka transportasi semakin mudah diakses. Jalan ini membelah perkampungan, hutan belantara termasuk kawasan konservasi.
Proyek jalan trans Papua membuat wilayah ini akhirnya bisa ditembus dengan jalan darat. Jalan trans Papua, satu proyek infrastruktur utama Pemerintahan Joko Widodo di Papua dan Papua Barat. Pembangunan jalan ini masuk dalam proyek strategis nasional dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024. Tujuan dari pembangunan jalan ini selain membuka akses transportasi tentunya akan mempermudah perkembangan ekonomi masing-masing wilayah, masyarakat menjadi lebih maju dan terbuka, namun tentu saja permasalahan lingkungan harus diperhatikan.
Data Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KPUPR) menyebutkan, panjang jalan trans Papua di Papua mencapai 2.902 km. Ini meliputi ruas Jalan Merauke-Tanah Merah-Waropko (543 km), Waropko-Oksibil (136 km), Dekai-Oksibil (225 km), dan Kenyam-Dekai (180 km). Lalu, Wamena-Habema-Kenyam-Mamug (295 km), Jayapura-Elelim-Wamena (585 km), Wamena-Mulia-Ilaga-Enarotali (466 km), Wagete-Timika (196 km), dan Enarotali-Wagete-Nabire (285 km). Hingga kini, tinggal sekitar 200-300 kilometer belum tersambung.
Hasil penelitian The Asia Foundation (TAF) bekerjasama dengan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) menyebutkan, salah satu kawasan konservasi yang dilalui jalan trans Papua di pegunungan adalah Taman Nasional Lorentz. Taman nasional ini memiliki keragaman hayati sangat tinggi. Bahkan, disebut sebagai kawasan dengan ekosistem terlengkap di Kawasan Asia Pasifik.