Setelah penangkapannya, Rodrigues mengatakan kepada petugas jika dia melepaskan tembakan secara acak untuk 'membubarkan' meja suaminya dna dia tidak mengenal korban Djaiane.
Menurut penyelidik, senjata itu dibeli di ibu kota Negara Bagian Ceara, Fortaleza, sekitar lima jam perjalanan dengan mobil. Namun, mereka mengklaim kejahatan itu tidak direncanakan dan menduga itu dilakukan atas dorongan hati.
Tersangka tidak memiliki catatan kriminal sebelumnya dan merasa tertekan dengan tindakannya.
(Susi Susanti)