Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Meninggal karena Serangan Jantung Saat Akan Dieksekusi, Perempuan Iran Tetap Digantung

Rahman Asmardika , Jurnalis-Selasa, 23 Februari 2021 |18:06 WIB
Meninggal karena Serangan Jantung Saat Akan Dieksekusi, Perempuan Iran Tetap Digantung
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

SEORANG perempuan Iran yang akan menjalani eksekusi mati menderita serangan jantung dan meninggal saat melihat 16 pria menjalani hukuman di hadapannya. Meski telah meninggal, jasad wanita itu tetap digantung.

Zahra Ismaili dihukum karena pembunuhan suaminya Alireza Zamani di Iran dan dijatuhi hukuman gantung di Penjara Rajai Shahr, sekira 32 kilometer dari Ibu Kota Teheran, yang terkenal kejam.

BACA JUGA: Iran Eksekusi Mati Pria yang Divonis Jual Rahasia Rudal ke CIA

Tetapi menurut pengacaranya, Omid Moradi, saat ibu dua anak itu menunggu tiang gantungan, dia dipaksa untuk melihat para pria digantung di hadapannya dan menderita serangan jantung.

Dia mengatakan bahwa jasad Ismaili yang tak bernyawa tetap digantung agar ibu suaminya dapat menggunakan haknya untuk menendang kursi pijakannya. Moradi mengatakan bahwa sertifikat kematian Ismaili menyebutkan bahwa "serangan jantung" sebagai penyebab kematian, demikian diwartakan The Sun.

Menurut Moradi, suami Ismaili adalah seorang pejabat kementerian intelijen Iran dan bahwa dia sering menyiksa keluarganya. Dia mengatakan bahwa Ismaili bertindak untuk bertindak untuk melindungi dirinya dan putrinya.

BACA JUGA: Iran Hukum Mati Seorang Mata-Mata AS

Iran secara rutin muncul sebagai negara yang banyak melakukan eksekusi mati dalam daftar tahunan. Selama bertahun-tahun orang Iran telah dieksekusi karena berhubungan seks di luar nikah atau minum alkohol.

Eksekusi publik menggunakan tali yang diikat ke derek dilakukan, dengan terpidana menderita kematian yang menyiksa.

(Rahman Asmardika)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Topik Artikel :
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement