Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

12 Terduga Teroris di Jatim Masih Terkait dengan Upik Lawanga

Puteranegara Batubara , Jurnalis-Senin, 01 Maret 2021 |16:57 WIB
 12 Terduga Teroris di Jatim Masih Terkait dengan Upik Lawanga
Karopenmas Humas Polri Brigjen Rusdi (Foto : Okezone)
A
A
A

JAKARTA - Karo Penmas Divisi Humas Polri, Brigjen Rusdi Hartono mengungkapkan bahwa jaringan 12 teroris yang ditangkap di Jawa Timur (Jatim) diduga masih ada kaitannya dengan terduga teroris Upik Lawanga alias Taufik Bulaga.

Upik Lawanga sendiri merupakan petinggi Jamaah Islamiyah (JI) yang menjadi dalang dari beberapa terror Bom seperti Bom Tentena, Bom Gor Poso, Bom Pasar sentral dan rangkaian Tindakan terror lainnya pada tahun 2004 hingga tahun 2006.

"Jelas semua ada keterkaitannya. kalau kita mendalami lagi kelompok ini pun ada keterkaitannya dengan Upik Lawanga. Semua Jamaah Islamiyah tentunya mereka saling terkoneksi antara satu kelompok dengan kelompok yang lainnya," kata Rusdi dalam jumpa pers di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Senin (1/3/2021).

Baca juga:  12 Terduga Teroris di Jatim Sudah Siapkan Aksi Amaliah

Sementara itu, Rusdi menyebut bahwa 12 terduga terorisme diketahui telah menyiapkan aksi Amaliah. Namun, hal itu digagalkan karena ditangkap Densus 88 Antiteror terlebih dahulu.

"Dan yang perlu dicatat oleh kita semua, mereka juga telah berencana melakukan amaliah yang tentunya ini perlu kami perhatikan dan rencana amaliah dapat dilakukan upaya-upaya pencegahan dari Densus 88 Antiteror Polri," ujar Rusdi.

Baca juga:  Tangkap 12 Terduga Teroris di Jatim, Polri Amankan Senpi Rakitan dan Amunisi

Kendati demikian, Rusdi tak mengungkap soal lokasi aksi Amaliah tersebut.

Adapun ke-12 terduga teroris itu adalah, UBS alias F, TS, AS, AIH alias AP, BR, RBM, Y, F, ME, AYR, RAS, MI. Mereka diduga berafiliasi dalam kelompok Jamaah Islamiyah (JI).

 

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement