Penarikan AS dan NATO yang direncanakan telah menimbulkan kekhawatiran, terutama di kalangan aktivis hak-hak perempuan, bahwa kembalinya Taliban ke kekuasaan dapat membahayakan kemajuan yang dibuat selama dua dekade terakhir.
Zalmay Khalilzad, diplomat AS yang mempelopori proses perdamaian intra-Afghanistan saat ini, akan bertemu dengan para pejabat Pakistan pada hari Senin di Pakistan, yang secara luas dipandang memiliki pengaruh atas Taliban.
Pemerintahan Trump menjadikan penarikan pasukan dari Afghanistan sebagai prioritas.
Kesepakatan yang ditandatangani pada Februari 2020 mengatakan bahwa AS dan sekutu NATO-nya akan menarik semua pasukan dalam 14 bulan jika Taliban menepati janjinya, termasuk tidak mengizinkan al-Qaida atau militan lain untuk beroperasi di wilayah yang dikuasainya, dan melanjutkan pembicaraan perdamaian nasional.
Meskipun Taliban, sebuah gerakan Islam garis keras, menghentikan serangan terhadap pasukan internasional sebagai bagian dari perjanjian bersejarah itu, Taliban terus memerangi pemerintah Afghanistan.
Sebagai syarat untuk memulai negosiasi dengan pemerintah Afghanistan, Taliban juga menuntut agar ribuan anak buah mereka dibebaskan dalam pertukaran tahanan.
Perundingan langsung antara pemerintah Afghanistan dan Taliban kemudian dimulai di Doha pada September 2020, namun belum ada kesepakatan yang dicapai.
(Susi Susanti)