(Baca juga: Militer Myanmar Menduduki Rumah Sakit dan Universitas Menjelang Pemogokan Massal)
Juru bicara PBB Stephane Dujarric mengatakan Kepala PBB Antonio Guterres menyerukan "pengekangan maksimum" dan "pembebasan aman semua tanpa kekerasan atau penangkapan”.
“Banyak dari mereka yang terperangkap adalah perempuan yang melakukan aksi damai dalam rangka memperingati Hari Perempuan Internasional,” ujarnya.
Kedutaan Besar Inggris juga menyerukan pembebasan para pengunjuk rasa.
Di Yangon, sejumlah besar orang berkumpul di jalan-jalan, menentang jam malam, dalam upaya untuk mengalihkan perhatian pasukan keamanan. Mereka terdengar meneriakkan "Bebaskan para siswa di Sanchaung".
Kantor berita Reuters melaporkan pasukan keamanan menembakkan senjata dan menggunakan granat setrum dalam upaya membubarkannya.