NEW YORK – Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada Selasa (9/3/2021) gagal mencapai kesepakatan untuk mengutuk kudeta militer di Myanmar, mendesak militer untuk menahan diri, dan ancaman untuk “mempertimbangkan tindakan lebih lanjut”.
Diwartakan Reuters, pembicaraan terkait pernyataan Dewan Keamanan PBB terkait Myanmar itu diperkirakan akan berlanjut setelah China, Rusia, Vietnam, dan India mengusulkan amandemen pada rancangan pernyataan yang diajukan Inggris. Di antara usulan tersebut adalah digantinya kata kudeta ancaman tindakan lebih lanjut terhadap junta Myanmar.
Naskah pernyataan Dewan Keamanan PBB, yang dilihat oleh Reuters pada Selasa, menyerukan "pada militer untuk menahan diri sepenuhnya, menekankan bahwa DK PBB mengikuti situasi di Myanmar dengan cermat, dan menyatakan kesiapan untuk mempertimbangkan kemungkinan tindakan lebih lanjut."
Naskah pernyataan Dewan Keamanan itu juga telah menyatakan "keprihatinan yang mendalam atas pelanggaran hak asasi manusia dan kebebasan fundamental, termasuk pembatasan personel medis, masyarakat sipil, jurnalis dan pekerja media, dan seruan untuk segera membebaskan semua orang yang ditahan."