MEDAN - Buntut Kongres Luar Biasa (KLB) Partai Demokrat di Sibolangit, Deli Serdang, Sumatera Utara, ratusan tokoh masyarakat Sumut dan lintas elemen organisasi serta profesi bersama warga yang mengikuti car free day di depan Lapangan Merdeka Medan melakukan aksi seribu tanda tangan. Tanda tangan tersebut dibubuhkan ke spanduk sepanjang 45 meter.
Hal tersebut dilakukan sebagai bentuk gerakan penolakan politik culas dan untuk menyelamatkan demokrasi serta minta Presiden Joko Widodo (Jokowi) mencopot Moeldoko dari jabatan Kepala Staf presiden.
Baca Juga: Polisi Tolak Laporan Terhadap Andi Mallarangeng, Ini Reaksi Demokrat Kubu Moeldoko
Ratusan tokoh masyarakat Sumut dan lintas elemen organisasi serta profesi itu terdiri dari mantan wali kota Medan Akhyar Nasution, tokoh buruh Sumut, aktivis, jurnalis, dan politikus di Sumut bersama warga yang sedang kegiatan car free day.
Spanduk sepanjang 45 meter itu dibentangkan di Jalan Pulau Pinang, depan Lapangan Merdeka. Selain melakukan aksi penandatanganan di spanduk sepanjang 45 meter, ratusan tokoh masyarakat di Sumut ini juga menyampaikan orasi mengecam tindakan Moeldoko yang dinilai menghalalkan segala cara dan matinya demokrasi Indonesia. Bila hal tersebut dibiarkan dibiarkan akan merambat ke hal lainnya.
Dalam aksi ini, Ketua DPC Demokrat Kota Medan Burhanuddin Sitepu juga ikut menandatangani dan membubuhkan stempel bercak darah di spanduk sepanjang 45 meter tersebut.
"Ini mudah-mudahan menjadi bahan pertimbangan kepada pemerintah untuk menjadi lebih baik lagi, khususnya kami yang merasa dizalimi oleh sekelompok orang di bawah kepemimpinan Jhoni Allen, sebagai inisiator KLB abal-abal yang menjagokan, menempatkan Pak Moeldoko yang tidak menjadi bagian dari Demokrat," ujar Burhanuddin Sitepu.
Baca Juga: Soal Polemik Demokrat, 21 Kelompok Relawan Jokowi Kecam Bambang Widjojanto
Usai melakukan aksi penandatanganan di spanduk sepanjang 45 meter, ratusan tokoh ini bersama warga kemudian melakukan aksi di jalanan dengan berkeliling Lapangan Merdeka Medan.
(Ari)