JAKARTA - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Pol Boy Rafli Amar berangkat ke Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (29/3/2021). Di sana, dia meninjau langsung lokasi terjadinya aksi teror bom bunuh diri di Gereja Katedral, pada Minggu (28/3/2021).
Setibanya di lokasi, Boy Rafli bertemu dengan sejumlah tokoh agama, tokoh masyarakat, dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Selatan. Kepala BNPT menyusuri satu demi satu area di Gereja Katedral yang masih dilakukan olah Tempat Kejadian Perkara (TKP) oleh tim gabungan.
Baca juga:Â Kepala BNPT Ungkap 2.000 Masyarakat Indonesia Terjerat Kasus Terorisme
Dalam kunjungannya, Boy Rafli menyayangkan peristiwa ledakan bom di Gereja Katedral yang dilakukan oleh pasangan suami istri tersebut. Boy menekankan, perilaku ini sangat bertentangan dengan ideologi Indonesia.
"Apa yang terjadi ini bukanlah karakter bangsa kita, jadi pengaruh-pengaruh paham radikal terorisme yang hinggap di generasi milenial. Telah terindentifikasi pelaku merupakan kelahiran tahun 95, dengan inisial L dan istrinya adalah termasuk kalangan milenial, yang sudah menjadi ciri khas dari korban propaganda jaringan terorisme," ungkapnya dalam keterangan tertulis, Senin (29/3/2021).
Baca juga:Â Bahan TATP dari Jaringan Teroris Sukasari dan Condet Bisa Bikin 70 Bom Pipa
Boy Rafli menjelaskan, bahaya paham radikalisme dan intoleran saat ini mengincar para generasi muda. Di mana penyebarannya melalui sarana media sosial, dengan konten-konten yang bersifat propaganda.