"Cukup sukses," ujar Abu Umar menjelaskan.
Aset tanah yang dibeli NM berlokasi di Kecamatan Nglegok Kabupaten Blitar. Sementara truknya ia sewakan ke perusahaan tambang kaolin di wilayah Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar. Karena pandemi Covid-19 yang mengakibatkan perusahaan kaolin berhenti operasi, NM menjual truknya.
"Truknya sudah dijual karena pandemi," kata Abu Umar yang juga mantan kepala desa Tenggur tahun 1986-1994.
Sepulang dari Korea dan memutuskan bertempat tinggal di Desa Tenggur dengan bertani, NM lebih banyak berada di rumah. Satu satunya yang sering dilakukan saat keluar rumah adalah menjenguk orangtuanya di Nglegok, Kabupaten Blitar. NM merupakan anak tunggal. Ayahnya sudah meninggal, dan saat ini tinggal ibunya yang kondisinya juga sakit sakitan. Selama ini pihak keluarga juga tidak melihat hal hal ganjil pada diri NM.
"Sering keluar untuk menjenguk orang tuanya di Nglegok," kata Abu Umar.