TULUNGAGUNG - Muka Abu Umar (73), mertua NM, seperti tertampar saat mengetahui menantunya itu ditangkap Densus 88 Anti Teror Mabes Polri. Apalagi, penggeledahan mengundang perhatian banyak warga. Abu Umar merasa sangat terpukul.
NM (44) merupakan warga Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan, Kabupaten Tulungagung.
"Malu. Orang orang orang pasti sudah membicarakan, menantu Mbah Abu ditangkap Densus," ujarnya, Rabu (31/3/2021).
"Sebab orang orang pada berdatangan ingin melihat. Yang lewat juga berhenti, ingin melihat," lanjutnya.
Dia mengungkapkan perasaanya. Abu Umar merupakan mantan Kepala Desa Tenggur tahun 1986-1994.
Baca juga:Â Pria yang Ditangkap Densus 88 di Ciputat Diduga Terkait Pembuatan Bahan Peledak
Selama menjabat kades, hubungannya dengan muspika, yakni camat dan kapolsek serta sejumlah pejabat Pemkab Tulungagung, relatif dekat.
Apalagi saat itu ia juga menjadi Ketua NU Kecamatan Rejotangan. Sebagai ketua NU Abu Umar mengaku selalu memberi tausiyah kepada warga, betapa pentingnya keutuhan NKRI. Sementara saat ini menantunya ditangkap Densus 88 karena diduga terlibat jaringan teroris. NM diduga anggota JAD yang terkait dengan pelaku aksi bom bunuh diri di gereja Makassar Sulawesi Selatan.
"Saya juga pernah menjadi Ketua NU kecamatan," kata Abu Umar.
Latar belakang sebagai mantan kades sekaligus ketua NU kecamatan tersebut, kata Abu Umar yang membuat bebannya terasa semakin berat. Selama menjadi kepala keluarga, ia mengaku belum pernah mengalami cobaan seberat hari ini. Ia mengibaratkan telah menanam padi. Tapi yang tumbuh malah rumput liar.
Baca juga:Â Densus 88 Tangkap Satu Terduga Teroris, Sita Buku Tabungan dan Majalah
"Nandur pari tukule malah suket teki (menanam padi tapi yang tumbuh rumput liar)," keluh Abu Umar yang mengaku butuh waktu lama untuk memulihkan apa yang ia alami.
Meski malu dan terpukul, Abu Umar tetap berharap menantunya tidak terlibat dengan jaringan teroris seperti yang diduga aparat. Sebab selama ini ia tidak melihat gejala yang aneh.
Dalam sehari-hari NM juga berinteraksi dengan lingkungan seperti lazimnya warga lain. NM berasal dari Desa Kemloko, Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar. Ia menikahi MB pada tahun 2005 dan dikarunia dua anak. Sejak menikah, NM yang merupakan anak tunggal, bertempat tinggal di Desa Tenggur, Kecamatan Rejotangan.
"Kalau aneh-aneh tentu saya tahu. Semoga tidak terlibat," kata Abu Umar.