Sebelum diperbolehkan menjadi sukarelawan, mereka harus melamar melalui sebuah proses pemilihan yang ketat termasuk pemeriksaan catatan kriminal dan kesehatan.
Para pelamar yang menjadi sukarelawan itu memiliki latar belakang yang beragam.
"Sepanjang hidup saya, saya bekerja sebagai perakit mesin di pabrik pembuatan mesin. Saya kemudian pensiun dan menerima sebuah proposal dari proyek “Grandfather Will Not Teach Wrong”. Saya memutuskan untuk mencobanya dan berhasil diterima. Jadi saya merasa senang datang ke tempat ini. Anak-anak menyambut saya dengan gembira, saya merasa senang karena mereka merasa senang,” terang Stanislav Potapov, salah seorang sukarelawan.
Sementara itu, seorang sukeralawan lainnya, Alexander Sykov, sudah merencanakan apa yang akan dilakukannya pada musim panas nanti. "Ketika cuaca menjadi lebih hangat di luar, kami akan mempelajari tentang sepeda. Kemudian saya akan menceritakan tentang mobil-mobil dan kemudian kami akan membuatnya," jelasnya.
Apa yang bisa dipelajari tentang sepeda oleh anak-anak itu"Bagaimana memberi pelumas pada sepeda, membongkar dan merakit sepeda. Saya memiliki pendidikan teknik, jadi saya sangat menguasainya. Saya akan membagikan pengalaman saya, apalagi saya memiliki pengalaman mengemudi selama 40 tahun,” lanjutnya.
Proyek yang berawal sebagai percobaan oleh Pusat Rehabilitasi Sosial di kawasan itu, dianggap sukses. Itu artinya, organisasi tersebut berharap dapat merekrut lebih banyak lagi kakek sukarelawan hingga total menjadi 20 orang.
(Susi Susanti)