Untuk mencantumkan satu tempat di peta digital, yang diperlukan adalah gambar satelit dan juga foto di lapangan.
Inilah yang dilakukan Tawanda. Ia mengambil banyak foto tempat-tempat indah di seputar kampung halamannya.
"Yang paling sulit adalah mengambil foto Air Terjun Victoria di Sungai Zambesi," terang Tawanda.
Ia berjalan jauh dengan memasang kamera di ranselnya dan mengendara dengan mobil serta menggunakan drone.
"Kapal bot tak stabil, menerbangkan drone juga sulit, saat bergerak. Jadi alat mudah hilang,” lanjutnya.
Sebagian besar proyek Tawanda dilakukan antara 2018 dan 2019. Ia bekerja sama dengan Google yang meminjamkannya kamera 360 untuk perjalanan dua minggu memetakan daerahnya.
Ia membidik setidaknya 480.000 foto dan sekarang tersedia di Google Street View dan Google Earth.
Namun proses menjadikan foto menjadi peta digital bukan pekerjaan mudah.