Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

KPK Kembali Periksa Penyidik Stepanus Robin dan Walkot Tanjungbalai

Arie Dwi Satrio , Jurnalis-Senin, 26 April 2021 |17:17 WIB
 KPK Kembali Periksa Penyidik Stepanus Robin dan Walkot Tanjungbalai
Foto: MNC Portal
A
A
A

JAKARTA - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kembali memeriksa oknum penyidiknya, AKP Stepanus Robin Pattuju (SRP); Wali Kota Tanjungbalai, M Syahrial (MS); serta pengacara Maskur Husain (MH), pada hari ini. Ketiganya merupakan tersangka kasus dugaan suap terkait upaya penghentian penyelidikan kasus korupsi di Pemkot Tanjungbalai.

Ketiga nama tersangka tersebut tidak masuk dalam agenda pemeriksaan pada hari ini. Saat dikonfirmasi, Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri mengatakan, pemeriksaan terhadap ketiganya hanya dalam rangka melengkapi administrasi proses penyidikan.

"Ketiga tersangka yaitu SRP, MH dan MS hari ini dihadirkan ke Gedung Merah Putih KPK dalam rangka melengkapi administrasi proses penyidikan," kata Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri saat dikonfirmasi melalui pesan singkat, Senin (26/4/2021).

Baca juga:  Tangan Diborgol, Ini Penampakan Stepanus Robin Oknum Penyidik KPK Tersangka Suap

Lebih lanjut, Ali kembali menegaskan bahwa dalam penanganan perkara ini, KPK akan berupaya transparan serta menaati aturan hukum yang berlaku. Ali menjamin akan selalu memberikan update terkini terkait perkembangan penanganan perkara ini kepada masyarakat.

"Kami ajak masyarakat ikut mengawal dan mengawasi setiap prosesnya," imbuhnya.

Baca juga:  KPK Ungkap Peran Azis Syamsuddin di Balik Pertemuan Oknum Penyidik dan Wali Kota Tanjungbalai

Sebelumnya, KPK menetapkan Wali Kota Tanjungbalai, M Syahrial sebagai tersangka. Politikus Golkar itu ditetapkan sebagai tersangka bersama-sama dengan penyidik KPK asal Polri, AKP Stepanus Robin Pattuju dan pengacara Maskur Husain.

Dalam perkara ini, M Syahrial diduga menyuap Stepanus Robin Pattuju dan Maskur Husain, sebesar Rp1,3 miliar dari kesepakatan awal yang dijanjikan Rp1,5 miliar. Kesepakatan awal itu terjadi di rumah dinas Wakil Ketua DPR asal Golkar, Aziz Syamsuddin.

Uang itu disebut-sebut sebagai fee atau suap agar Stepanus Robin dapat mengupayakan menghentikan penyelidikan dugaan suap jual-beli jabatan di Pemkot Tanjungbalai. Dugaan suap jual-beli jabatan di Tanjungbalai itu diduga melibatkan Syahrial.

(Awaludin)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement