Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Terlambat Kirim Vaksin Covid-19, Uni Eropa Gugat Vaksin AstraZeneca

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Rabu, 28 April 2021 |07:00 WIB
Terlambat Kirim Vaksin Covid-19, Uni Eropa Gugat Vaksin AstraZeneca
Vaksin AstraZeneca (Foto: Reuters)
A
A
A

EROPA - Uni Eropa mengambil langkah hukum terhadap produsen vaksin virus corona, AstraZeneca. Lembaga eksekutif Uni Eropa - Komisi Eropa - mengatakan pihaknya menggugat perusahaan tersebut karena tidak menghormati kontrak terkait pengiriman vaksin, dan tak punya rencana yang andal untuk memastikan vaksin dikirim tepat waktu.

Seorang juru bicara Komisi Eropa mengatakan langkah hukum ini diambil Jumat lalu yang melibatkan 27 negara anggota.

Gugatan ini berdasarkan kesepakatan yang ditandatangani Komisi Eropa akhir Agustus tahun lalu saat memesan 300 juta dosis vaksin Oxford-AstraZeneca, dengan opsi tambahan bisa pesan lebih dari 100 juta lagi.

Sebagian pihak di Uni Eropa menuduh AstraZeneca lebih mengutamakan pasokan vaksin ke Inggris. Tapi pihak AstraZeneca membantah hal ini.

Langkah hukum itu menandai perselisihan yang makin serius terkait dengan pasokan vaksin virus corona tersebut.

Menurut Komisi Eropa, perusahaan vaksin itu hanya menyediakan 70 juta pada kuartal kedua 2021, bukan 180 juta seperti yang sudah disepakati sebelumnya.

"Kesepakatan kontrak, atau beberapa kesepakatan kontrak, tidak dihormati," kata juru bicara Komisi Eropa.

(Baca juga: Hewan Ini Sebabkan Koneksi Internet Putus hingga Banjir)

"Kami ingin memastikan pengiriman yang cepat dengan jumlah dosis yang cukup... yang telah dijanjikan berdasarkan kontrak,” terangnya.

Kepala Komisi Kesehatan Eropa, Stella Kyriakides, mencuit prioritas pihaknya adalah "menjamin pengiriman vaksin Covdi-19 untuk memastikan perlindungan kesehatan di Uni Eropa".

"Setiap dosis vaksin diperhitungkan. Setiap dosis vaksin menyelamatkan nyawa," tulisnya.

Seorang pejabat Uni Eropa mengatakan kepada kantor berita Reuters jika langkah ini diambil sebagai "pesan" untuk kepala eksekutif korporat AstraZeneca, Pascal Soriout.

Menanggapi hal ini, produsen AstraZeneca mengatakan langkah tersebut "tidak berdasar" dan mereka juga mengatakan siap menghadapi gugatan ini di pengadilan.

(Baca juga: Dua Perempuan Muda Tanah Air Akan Ikuti Diskusi Global Pemuda G20)

Awal tahun ini, AstraZeneca mengatakan pasokan akan dikurangi karena ada persoalan produksi. Dari rencana awal 80 juta dosis yang akan dikirim pada kuartal pertama 2021, jadi hanya 30 juta saja yang dikirim.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement