Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kekerasan di Yerusalem, Dunia Internasional Imbau Kedua Pihak Menahan Diri

Agregasi VOA , Jurnalis-Senin, 10 Mei 2021 |05:13 WIB
Kekerasan di Yerusalem, Dunia Internasional Imbau Kedua Pihak Menahan Diri
Kekerasan terjadi antara Palestina dan Yerusalem, (Foto: Reuters)
A
A
A

Perdana Menteri Benjamin Netanyahu membela tindakan Israel. "Kami akan menegakkan hukum dan ketertiban dengan tegas dan bertanggung jawab. Kami akan terus menjaga kebebasan beribadah bagi semua agama, tetapi kami tidak akan membiarkan gangguan kekerasan," tandasnya.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Israel sebagai "negara teror" dan mengatakan Turki akan selalu mendukung Palestina. Ia mendesak negara-negara Muslim agar bertindak.

Empat negara Arab yang telah menormalisasi hubungan dengan Israel: Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan - semuanya mengutuk tindakan Israel di Al-Aqsa. Mereka menyuarakan dukungan bagi demonstran Palestina. Sudan menyebut tindakan Israel di Yerusalem terhadap Palestina sebagai "penindasan", sedangkan Abu Dhabi mendesak pemerintah Israel "bertanggung jawab untuk meredam ketegangan." Kementerian luar negeri Tunisia menyerukan pertemuan Dewan Keamanan PBB Senin untuk membahas kekerasan yang meningkat.

Hari Sabtu (8/5) malam, ribuan warga Palestina memadati kompleks masjid Al-Aqsa untuk tarawih menyambut apa yang diyakini sebagai malam Lailatulkadar. Situs itu juga suci bagi orang Yahudi yang menyebutnya Temple Mount. Polisi Israel memblokir jalan menuju Al Aqsa untuk membatasi akses ke Kota Tua dan menghindari "kerusuhan dengan kekerasan", yang secara efektif mencegah ratusan umat Islam untuk salat.

Sementara itu, Jaksa Agung Israel pada Minggu (9/50 menangguhkan sidang pengadilan tentang rencana menggusur warga Palestina di Yerusalem, yang mengancam memicu lebih banyak kekerasan di kota itu dan meningkatkan kekhawatiran internasional. Sebelumnya, Mahkamah Agung, pada Senin (10/5), dijadwalkan mendengar banding atas rencana menggusur beberapa keluarga Palestina dari kawasan Sheikh Jarrah di Yerusalem Timur, yang direbut Israel dalam perang pada 1967.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement