Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Kisah Pembantaian Hewan Peliharaan yang Harus Jadi Santapan Saat Perang Dunia II

Susi Susanti , Jurnalis-Kamis, 13 Mei 2021 |13:01 WIB
Kisah Pembantaian Hewan Peliharaan yang Harus Jadi Santapan Saat Perang Dunia II
Hewan peliharaan ikut dimusnahkan pada Perang Dunia II (Foto: Mirrorpix)
A
A
A

Pada saat itu, Bob Martin memproduksi dan mendistribusikan selebaran untuk memberi tahu pemiliknya cara merawat hewan peliharaan selama masa perang.

Brand yang didirikan pada 1892 sebagai hasil dari kepedulian terhadap kesejahteraan hewan peliharaan di Inggris itu berbagi saran tentang segala hal tentang hewan peliharaan. Mulai dari perlindungan serangan udara hingga memberi makan hewan peliharaan dengan jatah yang ada.

“Perusahaan bertekad untuk membantu menjaga kesejahteraan hewan peliharaan bangsa selama masa perang - menyediakan perawatan hewan peliharaan berkualitas dokter hewan yang terjangkau untuk semua,” terangnya.

"Produk termasuk bubuk fit dan histeria untuk menenangkan anjing selama serangan udara dan bubuk distemper,” ujarnya.

Bob Martin juga memainkan perannya dalam mendukung upaya perang yang sedang berlangsung. Meskipun produksi produk perawatan hewan peliharaan terus berlanjut, sebagian besar kapasitas pabriknya digunakan untuk membuat obat bagi pasukan.

Sebuah artikel surat kabar dari tahun 1944 menunjukkan bagaimana hal itu memainkan peran penting dalam pendaratan D-Day.

"Melalui upaya luar biasa dari ratusan wanita di pabrik Bob Martin, setiap tentara telah memperoleh perlindungan dari penyakit paling mematikan – tifus,” tulis artikel itu.

Terlepas dari tragedi Pembantaian Hewan Peliharaan Inggris, peristiwa baru-baru ini menunjukkan bagaimana hewan memberikan kenyamanan - apakah itu selama kampanye pemboman atau pandemi Covid-19 mematikan seperti saat ini.

Angka-angka sekarang mengungkapkan bahwa sekitar 3,2 juta rumah tangga telah membeli hewan peliharaan untuk menemani mereka pada tahun lalu.

“Data kami menunjukkan lonjakan permintaan sepuluh kali lipat bagi orang-orang yang membeli hewan pendamping selama penguncian,” ungkap Julie.

“Ini menunjukkan betapa pentingnya peran teman berbulu kita dalam hidup kita selama masa krisis nasional, dan bagaimana kita mengandalkan hubungan itu untuk berdampak positif pada kesejahteraan kita sendiri,” lanjutnya.

“Bagi sebagian orang, mungkin tampak sulit untuk membandingkan perjuangan kita hari ini dengan perjuangan di tahun 1940-an,” ujarnya.

“Tapi melihat ke dalam arsip kami, terbukti bahwa persahabatan kami dengan hewan dan dampak yang dihasilkan pada moral sama kuatnya dalam Perang Dunia Kedua seperti saat ini,” tambahnya.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement