Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

PM Israel Sebut Serangan ke Palestina Belum Selesai

Agregasi BBC Indonesia , Jurnalis-Sabtu, 15 Mei 2021 |04:59 WIB
PM Israel Sebut Serangan ke Palestina Belum Selesai
PM Israel Benjamin Netanyahu (Foto: AP)
A
A
A

JAKARTA - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menyebut serangan ke Palestina dan jalur Gaza belum selesai setelah kelompok Hamas terus melakukan perlawananya dengan menggencarkan serangan roket ke wilayah Israel.

Netanyahu memperingatkan serangan terbesar terhadap Hamas belum selesai dan akan terus berlanjut.

"Mereka menyerang ibu kota kami, meluncurkan roket ke kota-kota kami. Mereka akan membayar ganjaran dan kami akan terus melanjutkan," kata Netanyahu menyusul rapat keamanan di markas militer di Tel Aviv.

"Ini belum selesai," katanya.

Juru bicara tentara Israel mengatakan 7 ribu tentara cadangan telah dipanggil untuk bersiap melakukan serangan ke Palestina.

Di Gaza, setidaknya 119 orang termasuk 31 anak-anak dilaporkan tewas akibat serangan udara Israel. Sementara di Israel, mengkonfirmasi delapan orang meninggal sejauh ini.

Wartawan BBC di Gaza mengatakan wilayah itu mengalami masa paling sulit sejak perang pada 2014.

Sementara di berbagai kota dunia, para pengunjuk rasa membawa bendera Palestina dalam protes pro-Palestina di banyak kota dunia, termasuk Bangladesh, Yordania, Kosovo dan Turki.

Namun di Eropa, protes diwarnai slogan anti-Semistisme. Rencana protes pro Palestina di Paris dilarang karena dikhawatirkan akan menimbulkan bentrokan.

Di Jerman, juru bicara kanselir Angela Merkel memperingatkan demonstrasi anti Yahudi tak akan dibiarkan setelah pengunjuk rasa membakar bendera Israel.

Baca juga: Minggu Ini, DK PBB Akan Bahas Konflik Israel dan Palestina

Sementara itu di Amerika Serikat, satu-satunya anggota Kongres AS keturunan Palestina Rashida Tlaib sambil menahan tangis mengkritik dukungan "tak bersyarat" Amerika bagi Israel dalam pidato emosional.

Rashida mengatakan dukungan seperti itu menyebabkan dihapuskannya kehidupan rakyat Palestina.

Baca juga: Tak Akui Israel, Timnas Indonesia Pernah Tolak Main dan Lepas Kesempatan Masuk Piala Dunia

Penasehat senior Netanyahu mengatakan kepada BBC, seruan internasional untuk menahan diri tak tepat. Mark Regev mengatakan Hamas yang memulai konflik dan Israel harus memberikan mereka ganjaran.

"Tak ada penyelesaian cepat dan bila dimulai gencatan senajta awal, akan mulai dari titik awal lag dalam sebulan mulai sekarang. Hamas menembak roket ke Israel dan kami membalas. Jawaban itu bukan solusi dan hanya akan memperpanjang masalah," kata Regev.

"Kami tak ingin konflik ini, namun kini telah dimulai, dan harus diakhiri dengan periode tenang dan itu hanya bisa dicapai dengan Israel membalas Hamas - struktur militer mereka, komando dan kendali mereka," tambahnya.

Hamas mengatakan akan terus melanjutkan serangan roket dengan mengatakan menghantam kota seperti Tel Aviv lebih mudah dibandingkan meneguk air minum.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement