JAKARTA – Politikus Partai Amanat Nasional (PAN) Bima Arya Sugiarto mengungkapkan alasannya mendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Pilpres 2019 meski bertentangan dengan sikap resmi partainya. Hal itu diungkapkan Bima Arya dalam obrolan dengan politikus Partai Demokrat Dede Yusuf.
Dalam perbincangan itu, Bima Arya mengatakan bahwa dia telah mengenak Jokowi sejak beliau masih menjadi wali kota Solo. Kala itu Bima Arya datang ke Solo dan mengutarakan keinginannya menjadi wali kota, sehingga harus belajar pada Jokowi.
BACA JUGA: Anies Bagikan Foto Rapat Forkopimda, Netizen Malah Fokus ke Bima Arya
"Saya belajar pada Pak Jokowi, ngobrol panjang berjam-jam di kantor beliau di Solo," kata Bima dikutip SINDOnews, Minggu (16/5/2021), dari tayangan video berjudul BIMA ARYA PART II : JANGAN AMBISIUS PINDAH IBUKOTA | MOVE ON BARENG DEDE YUSUF di Channel YouTube Dede Yusuf.
Wali Kota Bogor itu mengatakan, sejak dulu sudah ada hubungan antara dirinya dengan Jokowi. "Dan saya yakin Pak Jokowi itu orang baik. Bukan yang lain jahat, tapi Pak Jokowi saya lihat orang baik."
Selain itu, Bima, yang merupakan salah satu pendiri PAN di Bandung mengatakan bahwa Jokowi adalah pilihan yang cocok jika bicara tentang platform partainya.
BACA JUGA: Jokowi & Bima Arya Tinjau Simulasi Vaksinasi Covid-19
"Menurut saya, kalau berbicara tentang platform partai, yang paling pas adalah Pak Jokowi. PAN yang yang nasionalis, PAN yang di tengah, PAN yang pluralis, PAN yang tidak militeristik, PAN yang tidak menggunakan isu-isu agama, ya itu, jatuhnya pilihan saya kalau berdasarkan platform partai justru harusnya ke situ," ujarnya.
Bima menambahkan, dinamika dalam PAN juga sempat mengarah ke Jokowi. Namun, akhirnya PAN berada dalam barisan pendukung Prabowo Subianto. Ketika disinggung Dede Yusuf dirinya membentuk relawan sendiri untuk mendukung Jokowi, Bima mengiyakan.