Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Peta Konflik Israel-Palestina dan Peran Amerika Serikat yang Dianggap Dominan

Agregasi VOA , Jurnalis-Kamis, 20 Mei 2021 |17:31 WIB
Peta Konflik Israel-Palestina dan Peran Amerika Serikat yang Dianggap Dominan
Konflik Israel-Palestina (Foto: Reuters)
A
A
A

  • Pengaruh Arab Spring

Duta Besar RI untuk Suriah Wajid Fauzi menyebut perubahan besar terjadi pasca perang dingin, setelah bubarnya Uni Soviet. Praktis, hanya tinggal AS yang bertahan di ladang perebutan pengaruh di Timur Tengah.

Perubahan sikap dan dukungan negara-negara di sekeliling Israel terhadap Palestina, menurut Wajid, juga dipengaruhi perpecahan atau perebutan pengaruh di internal Palestina. Hamas dan Jihad Islam beradu di Gaza dan Fatah di Tepi Barat. Kondisi itu memperumit keadaan di Timur Tengah. Apalagi, negara-negara itu juga menghadapi persoalan di dalam negeri.

“Konflik kepentingan sejak munculnya Arab Spring sudah sangat mempengaruhi peta politik negara- negara kawasan Timur Tengah, khususnya negara Teluk dalam mendukung Palestina. Kalau kita amati selintas, mereka cenderung lebih fokus pada menjaga kepentingan dalam negeri,” kata Wajid dalam acara diskusi yang sama.

Wajid juga mengingatkan, sejumlah negara Arab telah menormalisasi hubungan diplomatiknya dengan Israel. Negara-negara itu, antara lain Uni Emirat Arab, Bahrain, Maroko, dan Sudan. Jauh sebelumya, Yordania, Mesir dan Turki sudah memiliki perjanjian damai dengan Israel. Secara teori, lanjut Wajid, negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab maupun Organisasi Konferensi Islam (OKI), dipercaya akan terus memberikan dukungan perjuangan kepada Palestina.

“Namun, dapat kita catat bahwa intensitas dukungan tersebut nampaknya akan bervariasi, karena mengalami tarik ulur jika dikaitkan dengan kepentingan dalam negerinya,” ujarnya.

Kondisi ini juga menjadi konsekuensi perubahan persepsi terhadap ancaman di kalangan negara Arab, dari Israel ke Iran.

“Dalam keadaan demikian, kita lihat bersama bahwa posisi Palestina semakin lemah, apalagi setelah Amerika Serikat mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan memindahkan kedutaan besarnya kesana. Di samping itu, juga menghentikan bantuan kepada pengungsi Palestina yang tersebar di Jalur Gaza, Tepi Barat, Yordania dan Lebanon,” tambahnya.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement