“Seperti, semula harga Rp 100 juta, namun setelah juara kontes, bisa laku Rp 400 juta. Resep pembentukan bodi kambing, karena kami menggunakan makanan, beberapa jenis dedaunan asli lereng gunung Muria dicampur dengan adonan khusus,” ulasnya.
Diakuinya dari kapasitas 50 kamar, maka kandangnya sekarang hanya terisi 16 ekor kambing. Hal ini dikarenakan dampak pandemi Covid-19. Sehingga memaksa banyak kalangan harus meniadakan kontes kambing.
(Fahmi Firdaus )