Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Akibat Covid-19, Banyak Anak-anak Menjadi Yatim Piatu

Susi Susanti , Jurnalis-Senin, 31 Mei 2021 |10:02 WIB
Akibat Covid-19, Banyak Anak-anak Menjadi Yatim Piatu
Banyak anak-anak menjadi yatim piatu di India akibat Covid-19 (Foto: Reuters)
A
A
A

Anurag Kundu, ketua Komisi Perlindungan Hak Anak Delhi mengatakan ukuran masalah telah meningkat secara dramatis setelah gelombang kedua di India.

"Dalam hidup saya, saya belum pernah mendengar begitu banyak orang meninggal dalam rentang waktu sesingkat itu - mereka pasti telah meninggalkan begitu banyak anak yang berusia di bawah 18 tahun. Dalam pengertian itu, ini adalah darurat nasional," terangnya.

Dr Preeti Verma, anggota komisi kesejahteraan anak negara bagian itu menjelaskan di negara bagian terpadat di India, Uttar Pradesh, lebih dari 1.000 anak yatim piatu Covid-19 telah diidentifikasi.

Dia mengungkapkan seperti gambaran nasional, angka sebenarnya mungkin lebih tinggi. Komisi tersebut telah meminta polisi, petugas kesehatan tingkat desa dan kepala desa untuk mengidentifikasi anak-anak tersebut, katanya.

Menurut Kundu, fokus jangka pendek pada asuh, daripada adopsi penuh, diperlukan untuk membantu meringankan masalah.

"Itu mitos bahwa setiap anak diadopsi," katanya.

"Anggota keluarga selalu bisa maju. Pengasuhan adalah ide yang bagus tapi di negara kami belum berhasil, meski ada ketentuan khusus dalam undang-undang,’ lanjutnya.

Pengasuhan memungkinkan anak-anak untuk dirawat oleh keluarga dan teman-teman dan mereka tidak harus menunggu di panti asuhan yang penuh sesak sampai seseorang dapat mengadopsi mereka.

Para ahli mengatakan hal itu dapat membantu meningkatkan tingkat adopsi yang suram di India karena lebih banyak keluarga mungkin datang untuk merawat anak-anak tersebut untuk sementara, yang pada akhirnya dapat memotivasi mereka untuk mengadopsi secara resmi.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement