STOCKHOLM – Seorang pria asal Maroko merekam dirinya membakar kitab suci umat Islam, Al Quran, dan mengunggahnya ke YouTube. Aksi itu dia lakukan sebagai bentuk protes setelah permohonan suakanya ke Swedia ditolak.
Pria itu datang ke Swedia dari Maroko dua tahun lalu dengan visa turis dan mencari suaka, dengan alasan penganiayaan di negara asalnya karena "keraguan agamanya".
BACA JUGA: Bakar Alquran di Masjid, Pria Diduga Gila Ditangkap
Namun, Badan Migrasi Swedia menolak permohonan suakanya dan Pengadilan Banding Migrasi mendukung keputusan tersebut, memutuskan bahwa menuntut pria itu kembali ke Maroko adalah keputusan yang “masuk akal”. Pengadilan berharap pria itu menahan diri dalam kritiknya terhadap Islam dan monarki untuk menghindari tindakan memprovokasi terhadapnya oleh individu dan otoritas Maroko.
Sebagai tanggapan, pria itu merekam video dirinya membakar salinan Al Qur'an di panggangan barbekyu dan mengunggahnya di YouTube dengan nama Skeptic Mohamed.
Pria yang menggambarkan dirinya sebagai seorang ateis mantan Muslim, sekularis, dan skeptis itu, berpendapat bahwa tindakan pembakaran Al Quran ini adalah tentang "mempertahankan haknya untuk mendapatkan suaka".
BACA JUGA: Aksi Bakar Alquran Picu Kerusuhan di Kota Swedia
"Ini secara dramatis dapat meningkatkan kekhawatiran keamanan saya bahkan di sini di Swedia. Saya memiliki kewajiban untuk melindungi martabat, keselamatan, dan kebebasan saya, yang sama sekali tidak mungkin di negara mayoritas Muslim seperti Maroko pada saat ini", katanya sebagaimana dilansir Sputnik.
"Ini juga bertentangan dengan Otoritas Migrasi Swedia yang secara eksplisit mendiskriminasi saya karena saya mantan Muslim ateis", lanjutnya.
"Saya sangat menolak untuk tutup mulut dan bersembunyi seperti yang diminta otoritas suaka Swedia untuk saya lakukan dan mempertimbangkan persyaratan 'masuk akal' sementara Islamofassis dan teroris Islam yang menginginkan kita mati diizinkan untuk tinggal di Swedia setelah mereka menghancurkan puluhan negara mayoritas Musliml," pungkasnya.