Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Presiden Prancis Emmanuel Macron Ditampar saat Kunjungan Resmi

Susi Susanti , Jurnalis-Rabu, 09 Juni 2021 |08:13 WIB
Presiden Prancis Emmanuel Macron Ditampar saat Kunjungan Resmi
Presiden Prancis Emmanuel Macron ditampar (Foto: BBC)
A
A
A

PRANCIS - Presiden Prancis Emmanuel Macron telah ditampar wajahnya dalam kunjungan resmi ke tenggara Prancis. Dalam sebuah video yang beredar di media sosial (medsos), Macron terlihat berjalan ke sisi penghalang dalam perjalanan ke Tain-l'Hermitage di luar kota Valence.

Seorang pria berkaus hijau menampar wajah Macron sebelum petugas dengan cepat masuk. Sementara itu, Presiden ditarik menjauh.

Media Prancis melaporkan dua pria telah ditangkap setelah insiden itu. Presiden Macron kemudian menyebutnya sebagai "peristiwa yang terisolasi".

"Kita tidak boleh membiarkan orang-orang ultra-kekerasan mengambil alih debat publik: mereka tidak pantas mendapatkannya," katanya kepada surat kabar Prancis Le Dauphiné.

Pria itu dilaporkan meneriakkan "Turunkan Macron-isme" saat dia menampar presiden, serta "Montjoie, Saint-Denis" - seruan perang Kerajaan Prancis lama, mengacu pada panji Raja Charlemagne.

Dalam video tersebut, Macron sempat kembali mendekat ke penghalang setelah insiden itu dan sekali lagi berinteraksi dengan orang banyak.

(Baca juga: PM Kanada: Serangan Tabrakan Satu Keluarga Muslim sebagai Aksi Teroris)

"Saya melanjutkan dan saya akan melanjutkan," katanya kemudian kepada Le Dauphiné.

"Tidak ada yang akan menghentikanku,” ujarnya.

Kantor berita AFP melaporkan hingga kini belum diketahui identitas dan motif pria tersebut. Prefektur setempat mengatakan dia dan orang lain sedang diinterogasi oleh gendarmerie.

Menurut tweet seorang jurnalis Prancis, petugas dikerahkan di jalan-jalan Valence tak lama setelah tamparan itu.

Saat kunjungan resmi itu, Presiden dilindungi oleh Kelompok Keamanan untuk Kepresidenan Republik, yang dikenal sebagai GSPR.

(Baca juga: PBB Jatuhkan Hukuman Penjara Seumur Hidup terhadap Penjahat Perang Bosnia)

Itu didirikan pada tahun 1983 dan dilaporkan terdiri dari 77 pria dan wanita untuk melindungi Macron selama acara.

Menurut saluran TV Prancis BFM, petugas memeriksa lokasi sebelum kunjungan presiden. Personel bersenjata kemudian ditugaskan untuk menjaga ketat presiden dalam perjalanan itu sendiri.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement