Saluran YouTube-nya memiliki lebih dari 200.000 pelanggan. Dia memiliki sekitar 140.000 pengikut di dua profil Instagram, dan 50.000 di pengikut Facebook.
YouTube baru-baru ini mengatakan kepada BBC Brasil, di bawah aturan baru, pihaknya telah menghapus 12 video dokter karena menyebarkan disinformasi medis. Seperti menyatakan ada jaminan kesembuhan untuk Covid-19 dan merekomendasikan penggunaan ivermectin atau obat lain, hydroxychloroquine.
Saluran itu sendiri tidak dihapus, karena video telah diterbitkan sebelum 12 April, ketika aturan baru mulai berlaku.
Seorang juru bicara Facebook, yang memiliki Instagram, mengatakan "menghapus klaim palsu yang terbukti tentang penyakit itu". Namun, klaim dokter bahwa ivermectin dapat mencegah Covid-19 masih beredar di Facebook pada saat artikel ini diterbitkan.
Dr Dickson bukan satu-satunya dokter Brasil yang menganjurkan obat-obatan yang belum terbukti mengobati Covid-19 atau bahkan terbukti tidak efektif melawan virus.
Ada yang menyebutnya "pengobatan dini", dan obat yang mereka resepkan antara lain hydroxychloroquine, yang dalam beberapa penelitian terbukti tidak efektif melawan Covid-19.
Presiden Bolsonaro telah beberapa kali memuji hydroxychloroquine, ivermectin dan "perawatan dini" di depan umum.
Brasil mencatat lebih dari 439.000 orang telah meninggal akibat Covid-19.
Dr Dickson mengatakan melalui email jika dia telah menjadi "pendukung 'pengobatan dini' sejak awal pandemi" dan mengatakan dia akan terus menyarankannya.
Layanannya tampaknya sangat populer. Dalam salah satu videonya, dokter mengatakan bahwa dia membantu 500 orang setiap hari "dari Minggu hingga Minggu, dari pukul 07.00 hingga 03.00 setiap hari".
Pada pertemuan di Kongres Brasil pada Juli tahun lalu, Dickson mengatakan dia telah merawat "31.000 pasien dari seluruh dunia" dan telah menindaklanjuti melalui email dengan lebih dari 6.000 lainnya. Dua orang diantaranya meninggal.
(Susi Susanti)