Hewan telah terinfeksi di bagian lain dunia juga. Di New York, sejumlah harimau dan singa di Kebun Binatang Bronx dinyatakan positif Covid-19 pada April 2020 setelah menunjukkan gejala termasuk batuk. Hewan-hewan ini pun telah pulih.
Berita itu memicu kekhawatiran di kalangan ahli zoologi - setelah penyebaran berita tentang infeksi Kebun Binatang Bronx, Otoritas Konservasi Harimau Nasional India memerintahkan semua cagar alam harimau di negara itu untuk mengamati harimau mereka untuk melihat gejalanya, dan untuk memastikan semua pawang hewan adalah Covid-negatif.
Wabah Covid-19 baru-baru ini datang setelah gelombang kedua virus di India, yang dimulai pada pertengahan Maret dan memuncak pada awal Mei.
Nikolaus Osterrieder, dekan kedokteran hewan dan ilmu kehidupan di City University of Hong Kong mengatakan wabah itu membunuh puluhan ribu orang, membuat jutaan orang sakit, membuat negara terguncang - dan menempatkan hewan pada risiko infeksi yang lebih besar juga.
"Mungkin bukan kebetulan bahwa di India, di mana Anda memiliki jumlah kasus yang tinggi, penularan ke hewan terjadi sebagai konsekuensi langsung," katanya.
"Semakin banyak kasus pada manusia, semakin tinggi kemungkinan hewan, termasuk hewan kebun binatang, terinfeksi,” terangnya.
Hewan keluarga kucing seperti singa dan harimau sangat rentan terhadap penyakit parah, tambahnya. Sementara hewan seperti cerpelai dan musang mungkin lebih rentan terhadap infeksi, mereka umumnya tidak mengembangkan gejala klinis yang parah - sedangkan keluarga kucing, yang termasuk kucing domestik, "dapat menyerah pada penyakit, yang dapat membuat mereka benar-benar sakit."
Itu menimbulkan risiko bagi spesies yang terancam punah seperti Neela, singa betina Asia. Menurut Daftar Merah Spesies Terancam Punah dari Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam, singa Asia pernah menjelajahi habitat dari Afrika ke Yunani, tetapi sekarang hanya ditemukan di India.
Menurut WWF, hanya ada 523 individu yang diketahui tersisa, dan mereka menghadapi ancaman luas dari perburuan, fragmentasi habitat, dan aktivitas manusia seperti wisata satwa liar.
“Wabah kebun binatang hanya menyoroti bahwa manusia dapat menularkan patogen ke hewan, tidak hanya sebaliknya," kata Osterrieder, menunjuk pada penyakit yang dibawa oleh manusia yang sekarang mengancam spesies gorila gunung.
"Kita harus selalu memperhatikan itu,” tambahnya.
(Susi Susanti)