Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement
898

KKB Pimpinan Tendius Gwijangge Sandera 4 Warga Usai Tembak Mati 5 Orang

SM Said , Jurnalis-Jum'at, 25 Juni 2021 |08:41 WIB
KKB Pimpinan Tendius Gwijangge Sandera 4 Warga Usai Tembak Mati 5 Orang
Kaca mobil tembus ditembak peluru KKB.(Foto:Bidang Humas Polda Papua)
A
A
A

Sesudah melintas Jembatan Kali I, dari Camp kali Kuk (tempat kerja) korban dihadang oleh kelompok KKB Kali I dengan jumlah 30 (tiga puluh) orang dengan menggunakan alat tajam berupa anak panah, kampak, parang, samurai. Dimana dua orang dari kelompok tersebut membawa 2 (dua) pucuk senjata api laras panjang, selanjutnya terdengar dari pimpinan kelompok tersebut mengatakan bahwa “Laksanakan Operasi dan Periksa mereka”.

"Korban kemudian mundur ke belakang untuk memutar kembali ke arah Camp kali Kuk bersamaan dengan bunyi tembakan laras panjang dari arah depan korban yang mengakibatkan kaca depan retak tembus kebelakang akibat terkena proyektil senjata api tersebut. Atas kejadian tersebut, korban kembali arah tempat bekerja bertempat di Camp PT. Seremony kali Kuk Kampung Bingki untuk berkumpul sesama karyawan dan masyarakat Kampung Bingki," kata Kombes AM Kamal.

Lalu Pukul 15.50 WIT, personel Polres Yahukimo mendapatkan informasi melalui Via telpon dari AD bahwa telah terjadi penembakan terhadap masyarakat Bingky atas nama Obaja Nang yang dilakukan oleh KKB kali I.

Pukul 16.05 WIT, mendapat informasi tersebut Kapolres Yahukimo AKBP Deni Herdiana, berkoordinasi dengan Dandim 1715/Yahukimo Letkol inf. Christian FR Ireuuw guna mengambil langkah penanganan terkait kasus penembakan tersebut. Sementara Kapen Kogabwilhan III Kol Czi IGN Susriastawa membenarkan adanya penembakan tersebut.

"Benar telah terjadi penembakan tersebut, dari informasi yang kami terima lima warga tewas, empat orang merupakan tukang yang sedang membangun rumah warga dan satu orang merupakan warga di kampung tersebut,” jelas Kapen Kogabwilhan III Kolonel CZI IGN Suriastawa, saat dikonfirmasi.

Suriastawa menilai penghadangan truk PT Papua Crenoma yang dilakukan kelompok teroris OPM (diduga kelompok teroris Tandius Gwijangge) sebelum terjadinya penembakan di Kampung Bingki itu, sebagai aksi teror untuk menghambat jalannya pembangunan jembatan yang sedang dilaksanakan PT Papua Crenoma.

“Mereka ini kan teroris, yang tidak ingin Papua dibangun menjadi maju dan sejahtera serta menjadikan masyarakat sipil sebagai korban aksi-aksi terornya,” ujarnya.

Ia pun mengatakan tindakan tegas dan terukur pemerintah melalui aparat TNI-Polri terhadap kelompok teroris sudah sangat tepat. Dan dengan kembali terjadinya teror sadis ini dapat membuka mata semua pihak, bahwa kelompok teroris OPM musuh bersama yang harus dilawan bersama agar tidak ada lagi korban dikemudian hari.

(Sazili Mustofa)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement