Di bawah hukum konstitusional, setiap anggota parlemen yang dapat memimpin mayoritas di parlemen dapat mengajukan klaim untuk membentuk pemerintahan, dan raja perlu memberikan persetujuannya untuk meresmikan penunjukan tersebut.
Laporan media berspekulasi bahwa Wakil Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob dan politisi veteran Tengku Razaleigh Hamzah, keduanya dari UMNO, sedang mempertimbangkan untuk menjadi perdana menteri. Jika benar, itu menunjukkan partai yang memerintah Malaysia selama beberapa dekade dapat memiliki peluang untuk mendapatkan kembali kendali atas pemerintah setelah kalah dalam pemilihan pada 2018 karena pajak konsumsi yang tidak populer dan skandal yang melibatkan miliaran dolar yang disedot dari perusahaan investasi negara.
Sementara UMNO memiliki peluang bagus untuk mengkonsolidasikan posisinya dengan membawa kembali anggota parlemen yang pro-Muhyiddin, UMNO harus menenangkan mitra koalisi yang ada dan membangun mayoritas parlemen sederhana dari 111 kursi dari 220 kursi. Untuk melakukan ini, UMNO membutuhkan dukungan dari partai Muslim-sentris dan Bersatu Muhyiddin dengan tawaran yang dapat mencakup posisi kabinet.
UMNO juga perlu memenangkan beberapa partai Malaysia timur dan memastikan bahwa beberapa anggota parlemen Bersatu yang tidak puas tidak kembali ke oposisi yang dipimpin oleh Anwar Ibrahim, yang saat ini memegang 89 kursi.
“Pada akhirnya, masalah ini tidak akan selesai sampai pemilu diadakan dan bahkan pemilu belum tentu menyelesaikan masalah tersebut,” kata Bridget Welsh, Honorary Research Associate dengan University of Nottingham Asia Research Institute Malaysia.
“Anda memiliki sistem elit politik yang terfragmentasi dan sistem itu, serta partai-partai itu sendiri, perlu direformasi,” terangnya.