Viral, Mengaku Istri Kolonel, Seorang Wanita Berteriak-teriak Histeris di Bandara
MANADO - Seorang wanita terekam kamera berteriak-teriak histeris di Bandara Internasional Sam Ratulangi, Manado. Video dari insiden itu menjadi viral setelah dibagikan di media sosial.
Menurut informasi dalam unggahan tersebut, wanita yang mengenakan jaket cokelat dan topi bermotif bunga itu adalah seorang calon penumpang tujuan Manado – Jakarta. Dia berteriak histeris karena tidak diizinkan ikut penerbangan karena hanya membawa Rapid Test Antigen sedangkan aturan harus sertakan hasil tes PCR.
BACA JUGA: Guru Honorer Hanya Digaji Rp 213 Ribu per Bulan Viral di Media Sosial
"Wanita yang mengaku sebagai seorang istri kolonel ini pun diamankan petugas keamanan di Bandara," tulis akun Instagram Lambe Turah Kawanua OA yang dikutip Kamis (19/8/2021).
Dalam video berdurasi 1 menit 16 detik itu, terlihat wanita tersebut dipaksa ke luar oleh petugas airport security. "Ibu, ini area konter saya bu, ibu keluar bukan di dalam," kata seorang petugas pria dalam video itu sambil berusaha menarik tangan ibu tersebut.
BACA JUGA: Beda Umur 25 Tahun, Murid Ini Nekat Nikahi Gurunya
Sementara ibu tersebut bukannya keluar malah berteriak tidak mau dan membentak petugas airport security itu. "Tidak mau," kata ibu tersebut.
Ibu itu kemudian kembali berteriak histeris sambil mengambil foto petugas yang coba mengusirnya itu dengan menggunakan smartphone miliknya.
Sementara dalam narasi video itu terdengar suara seorang perempuan yang diduga merekam peristiwa itu. Suara wanita itu menyebutkan bahwa ibu itu memaksakan diri masuk karena tidak diijinkan dari karantina, kemudian ibu itu menerobos masuk ke dalam area terminal keberangkatan bandara.
"Katanya suaminya kolonel, baru menjabat kemarin katanya, terus katanya dari Jakarta kemarin dia berangkat ke Manado diijinkan dari karantina dari Jakarta, makanya dia bisa berangkat ke sini," tutur suara wanita dalam video tersebut.
Di akhir video ibu tersebut masih berteriak histeris. Tidak lama kemudian terlihat ibu itu digiring paksa ke luar area terminal oleh beberapa orang petugas.
(Rahman Asmardika)
