KABUL – Juru bicara Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (Sekjen PBB) Antonio Guterres, Stephane Dujarric, pada Kamis (26/8), mengutuk serangan berdarah di Bandara Internasional Hamid Karzai di Ibu Kota Kabul.
Kantor berita Associated Press melaporkan sedikitnya 72 orang tewas – yang terdiri dari 60 warga Afghanistan dan 12 tentara Amerika – dalam apa yang menurut Guterres merupakan “serangan teroris." Ledakan itu terjadi ketika warga Afghanistan berkumpul di bandara, berupaya melarikan diri di hari-hari terakhir evakuasi setelah Taliban mengambil alih negara itu.
Dujarric mengatakan kepada wartawan insiden ini menggarisbawahi kerentanan situasi di Afghanistan, tetapi sekaligus memperkuat tekad kami ketika terus memberikan bantuan yang mendesak di seluruh negara itu, untuk mendukung rakyat Afghanistan.
(Baca juga: Peneliti Klaim Ciptakan Masker Penetral Covid-19)
Hal senada diungkapkan Sekjen NATO Jens Stoltenberg. Melalui akun Twitternya, dia sangat mengutuk serangan teroris yang mengerikan dan bahwa prioritas aliansi itu adalah tetap mengevakuasi sebanyak mungkin orang ke tempat yang aman sesegera mungkin.
Juru bicara Taliban Suhail Shaheen mengatakan pihaknya mengutuk keras insiden mengerikan ini dan akan mengambil setiap langkah untuk membawa pelakunya ke muka hukum.
Beberapa media melaporkan kelompok Negara Islam (ISIS) mengklaim bertanggungjawab atas serangan itu.
 (Baca juga: Serangan Bom di Bandara Kabul, 28 Anggota Taliban Dilaporkan Tewas)