Ia mengaku senang karena pengurus KSI memutuskan untuk mundur dan berterima kasih atas dukungan yang diterimanya.
"Saya hanya berharap ini menunjukkan kepada kita sebagai masyarakat bahwa kita perlu mulai percaya pada korban ketika mereka melangkah maju," terangnya.
Seruan untuk pengunduran diri ketua datang setelah dia mengatakan dalam sebuah wawancara TV bahwa KSI tidak menerima pengaduan pelanggaran seksual oleh para pemain.
Keesokan harinya mantan ketua mengatakan komentarnya adalah kesalahan setelah Thorhildur mengumumkan tuduhannya.
Gudni dan dewan telah meminta maaf kepada para korban dan mengakui bahwa mereka mengecewakan mereka.
Dalam sebuah pernyataan, dewan berjanji untuk memperbaiki hal-hal yang salah dan melihat budaya yang ada dalam gerakan sepak bola dari bawah ke atas.
"Pekerjaan sedang berlangsung dengan profesional eksternal untuk meninjau semua tanggapan terhadap pelanggaran seksual dan kekerasan dalam asosiasi dan bagaimana dukungan telah dan akan diberikan kepada para korban," ungkap pernyataan itu.
Pada Senin (30/8) klub sepak bola Swedia IFK Gothenburg menanggapi laporan jika salah satu pemain melakukan pelecehan seksual pada 2017.
Pemain yang tidak disebutkan namanya itu dilaporkan ke polisi. "Penyelidikan polisi tidak mengarah pada penuntutan apa pun, tetapi para pihak menyepakati penyelesaian," kata klub itu.
"IFK Gothenburg menganggap ini sangat serius bahkan jika kasusnya secara hukum ditutup," terang Direktur klub, Hakan Mild.
Media Islandia mengatakan tuduhan terhadap pemain dan mantan anggota tim nasional telah beredar di media sosial (medsos) selama berminggu-minggu.
(Susi Susanti)