JAKARTA - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memperingatkan akan terjadinya potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dan petir di sejumlah daerah di Indonesia, sepekan ke depan.
Warga diharapkan meningkatkan kewaspadaan untuk mencegah dampak bencana. Berikut sejumlah fakta terkait cuaca ekstrem di Indonesia beberapa hari ke depan:
1. Fenomena MJO, Rossby dan Kelvin
Menurut BMKG, potensi cuaca ekstrem ini disebabkan oleh adanya fenomena Madden Julian Oscillation (MJO), gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin.
MJO, gelombang Rossby Ekuatorial, dan gelombang Kelvin merupakan fenomena dinamika atmosfer yang menandakan adanya potensi pertumbuhan awan hujan dalam skala luas di sekitar wilayah aktif yang dilewatinya.
Baca juga: Musim Pancaroba, Waspada Volume Hujan Naik 50% hingga Potensi Bencana
Fenomena MJO dan gelombang Kelvin bergerak dari arah Samudra Hindia ke arah Samudra Pasifik melewati wilayah Indonesia dengan siklus 30-40 hari pada MJO, sedangkan pada Kelvin skala harian. Sebaliknya, fenomena Gelombang Rossby bergerak dari arah Samudera Pasifik ke arah Samudra Hindia dengan melewati wilayah Indonesia.
2. Dampak
Atas fenomena tersebut, BMKG memprediksi akan ada situasi bencana hidrometeorologi berupa banjir, banjir bandang dan atau tanah longsor.
3. Terjadi di 27 Provinsi
BMKG memperkirakan potensi hujan lebat yang dapat disertai kilat/petir/angin kencang dalam periode 13-20 September 2021 di sejumlah provinsi berikut ini :
1. Aceh
2. Sumatera Utara
3. Sumatera Barat
4. Bengkulu
5. Riau
6. Kepulauan Riau
7. Jambi
8. Sumatera Selatan
9. Kepulauan Bangka Belitung
10. Lampung
11. Banten
12. Jawa Barat
13. DKI Jakarta
14. Jawa Tengah
15. Yogyakarta
16. Jawa Timur
17. Kalimantan Barat
18. Kalimantan Tengah
19. Kalimantan Timur
20. Kalimantan Utara
21. Sulawesi Tengah
22. Sulawesi Barat
23. Sulawesi Utara
24. Maluku Utara
25. Maluku
26. Papua Barat
27. Papua
4. DKI Jakarta Siaga
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta menjelaskan, potensi dampak hujan lebat menyebabkan banjir dapat terjadi di wilayah DKI Jakarta, dan sudah memasuki status siaga.
"Durasi: 14 September 2021 pukul 07.00 wib s/d 15 September 2021 pukul 07.00 WIB. Detail informasi Prakiraan Berbasis Dampak BMKG tersebut dapat diakses melalui link berikut; https://signature.bmkg.go.id," seperti dikutip akun Instagram @bpbddkijakarta, Selasa (14/9/2021).
5. Aplikasi JAKI
Warga DKI Jakarta disarankan untuk meningkatkan kesiapsiagaan, mulai dari membaca buku "Panduan Kesiapsiagaan Menghadapi Banjir bagi Masyarakat" melalui link http://tiny.cc/bukusakusiagabanjir, hingga memantau aplikasi JAKI.
Dengan aplikasi JAKI, masyarakat bisa melihat situasi genangan/banjir di wilayah sekitar mereka melalui fitur JakPantau. Jika menemukan genangan/banjir, bisa segera lapor melalui fitur JakLapor.
Dengan melapor, petugas bisa menemukan titik genangan/banjir dan dapat ditindaklanjuti, serta laporan akan terintegrasi dengan JakPantau.
(Qur'anul Hidayat)