Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Jepang 'Tarik Garis Merah' Usai Sengketa Pulau dengan China

Vanessa Nathania , Jurnalis-Jum'at, 17 September 2021 |15:47 WIB
Jepang 'Tarik Garis Merah' Usai Sengketa Pulau dengan China
Jepang sengketa pulau dengan China (Foto: CNN)
A
A
A

"Sembilan puluh persen energi yang digunakan Jepang diimpor melalui daerah sekitar Taiwan," kata Kishi.

Kerentanan inilah yang harus dicegah oleh Tokyo.

"Apa yang terjadi di Taiwan kemungkinan bisa menjadi masalah bagi Jepang, dan dalam hal ini, Jepang harus mengambil tanggapan yang diperlukan untuk situasi itu," kata Kishi, sambil menekankan bahwa ketegangan harus disebarkan melalui dialog, bukan kekerasan.

Tapi Tokyo tidak hanya menggunakan kata-kata untuk mendukung klaimnya. Mereka juga meningkatkan pertahanan militernya, menempatkan rudal dan pasukan di Yonaguni dan berencana untuk melakukan hal yang sama ke dekat Ishigaki dalam waktu dekat.

"Ini untuk menunjukkan keinginan kuat kami untuk mempertahankan wilayah barat daya dari wilayah Jepang kami," kata Kishi.

Dalam hal itu, Tokyo memiliki sekutu utama di sisinya, yaitu Amerika Serikat.

Tokyo dan Washington berbagi perjanjian pertahanan bersama, yang berarti AS berkewajiban untuk mempertahankan wilayah Jepang.

Presiden AS, Joe Biden menegaskan kembali komitmen keamanan itu tak lama setelah pelantikannya pada Januari, dengan pernyataan Gedung Putih yang secara khusus menyebutkan Senkaku.

Kishi mengatakan minggu ini bahwa kedua aliansi sedang diperkuat, dan dalam mengomentari situasi Senkaku, ia juga mengatakan Washington mendukung Tokyo.

"Kami akan terus melakukan pelatihan bilateral dengan AS dan pelatihan multilateral dengan mitra lain untuk memperkuat sikap kami dan berkontribusi pada perdamaian dan stabilitas kawasan ini," katanya, mencatat bahwa latihan angkatan laut telah diadakan atau dijadwalkan dengan mitra Jepang, termasuk Prancis, Inggris dan Jerman.

Sambil menyusun kemitraan, Jepang juga meningkatkan persenjataannya sendiri, termasuk mengembangkan dan memperoleh sistem senjata yang dapat menyerang daerah-daerah jauh di luar wilayah Jepang.

Tanpa mengatakan area mana yang mungkin menjadi target sistem jarak jauh itu, Menteri Pertahanan Jepang mengatakan penting bagi militer negara itu untuk memiliki peralatan yang tepat untuk mempertahankannya dari ancaman apa pun.

(Susi Susanti)

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement