"Saya ultimatum saat itu, yang di Gunung Biru bukan kelompok saya. Yang kita mau, kita sama-sama di kota bersama dengan pemerintah gulirkan kebijakan-kebijakan pembangunan di Poso," jelasnya.
Menurutnya, kelompok yang masih bercokol di Gunung Biru adalah musuh bersama masyarakat Poso, bahkan musuh bersama umat Islam karena tindakan yang dilakukan MIT sudah bukan lagi demi kepentingan umat Islam Poso, mereka bahkan memerangi umat yang menghendaki perdamaian.
"Ormas Islam sudah menyatakan kelompok di Gunung Biru adalah musuh bersama. Karena tidak ada definisinya umat Islam memerangi umat Islam yang lain," tegas Kiai Adnan.
Apa yang dilakukan kelompok MIT itu sudah sangat brutal, mereka membunuh petani, membunuh aparat negara, membunuh anggota TNI-Polri yang menjaga keamanan dan kedamaian di Poso. Itu sudah jelas bukan bagian dari masyarakat Poso, apalagi mengaku mujahidin pejuang Islam. Menurut Kiai Adnan, sudah jelas mereka adalah kelompok teror yang mengancam keamanan dan perdamaian masyarakat Poso yang majemuk dan damai.
"Kerja mereka hanya membunuh warga Poso, itu bukan jihad. Tidak ada jihad membunuh saudara sesama muslim," ucap Kiai Adnan menekankan.
Oleh karena itu, Kiai Adnan meminta negara, dalam hal ini seluruh stakeholder terkait untuk bahu-membahu menumpas dan menyelesaikan kelompok kecil sisa-sisa MIT di Gunung Biru agar kedamaian dan ketenangan warga Poso bisa berjalan dengan sepenuhnya.
"Apakah itu Densus 88, TNI-Polri, kita serahkan pada pemerintah. Kami warga Poso meminta kelompok yang di Gunung Biru diselesaikan, tinggal enam orang saja," ujarnya.
(Khafid Mardiyansyah)