AUSTRALIA – Perdana Menteri Australia Scott Morrison, mengklaim kapal selam Prancis tidak cukup baik karena kepentingan jangka panjang Canberra “paling baik dilayani” oleh kemitraan militer dengan Washington dan London daripada oleh kesepakatan sebelumnya dengan Paris.
Pada Minggu (19/9), Morrison mengatakan, melanjutkan kesepakatan kapal selam 2016 dengan Prancis akan menjadi sebuah "kelalaian" dan berbahaya bagi kepentingan strategis Australia. Dia juga mengatakan tidak menyesal atas keputusan yang memicu krisis diplomatik multinasional dan diyakini telah membahayakan masa depan NATO.
“Saya yakin orang akan mengerti bahwa kepentingan nasional Australia didahulukan. Itu harus didahulukan dan memang sudah didahulukan. Kepentingan Australia paling baik dilayani oleh kemitraan trilateral yang telah saya bentuk dengan Presiden Biden dan Perdana Menteri Johnson. Itulah yang melayani kepentingan nasional jangka panjang Australia,” terangnya.
Keputusan untuk membatalkan kontrak untuk banyaknya kapal selam diesel-listrik konvensional – dengan pekerjaan yang sudah berlangsung – telah dibuat untuk mendukung kepentingan pertahanan nasional berdaulat Canberra.
Dia khawatir akan kemampuan kapal selam Prancis.“Saya pikir mereka akan memiliki banyak alasan untuk mengetahui bahwa kami memiliki kekhawatiran yang mendalam dan serius bahwa kemampuan yang diberikan oleh kapal selam Attack Class tidak akan memenuhi kepentingan strategis kami,” katanya pada konferensi pers.
(Baca juga: PM Malaysia: Perjanjian Kapal Selam Nuklir Australia Bisa Picu Perlombaan Senjata)