Dalam insiden terpisah di Texas, sekelompok warga Haiti dilaporkan melawan agen Patroli Perbatasan dan berusaha melarikan diri setelah menyadari bahwa mereka dideportasi.
Saat itu, para migran sedang diangkut dengan bus dari kota Brownsville ke Del Rio.
"Ketika para migran mengetahui bahwa mereka akan dikirim kembali ke Haiti, mereka mengambil alih bus dan mereka melarikan diri," terang Brandon Judd, presiden Dewan Patroli Perbatasan Nasional, mengatakan pada konferensi pers pada Selasa (21/9) malam.
Pemindahan migran telah dikritik oleh Partners In Health, sebuah LSM yang telah bekerja di negara tersebut.
"Selama periode yang menantang dan berbahaya bagi Haiti, sangat kejam untuk mengirim pria, wanita, dan anak-anak kembali ke tempat yang banyak dari mereka bahkan tidak menyebut 'rumah' lagi,” jelasnya.
Menurut DHS, Sekitar 4.000 orang telah dideportasi atau dipindahkan ke pusat pemrosesan lainnya.
Dikutip Washington Post, mulai Kamis (23/9), penerbangan dapat ditingkatkan hingga tujuh hari.
Mengutip seorang pejabat AS yang tidak disebutkan namanya, Associated Press juga melaporkan pada Selasa (21/9) bahwa pihak berwenang juga melepaskan migran Haiti ke AS "dalam skala yang sangat, sangat besar".
Pejabat itu menambahkan bahwa banyak dari migran telah diberi pemberitahuan untuk datang ke kantor imigrasi dalam waktu 60 hari. Pejabat itu mengatakan pendekatan ini membutuhkan waktu pemrosesan yang lebih sedikit daripada meminta mereka mendatangi pengadilan imigrasi.