JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (PMK) Muhadjir Effendy mengatakan tuberkulosis (TBC) tidak hanya menyasar orang yang secara ekonomi tidak mampu, tetapi juga kelompok kelas menengah. Karena itulah penyakit ini tidak boleh disepelekan.
Muhadjir mengungkapkan, dirinya berkunjung ke sejumlah daerah yang kebetulan ada anggota keluarganya yang mengidap TBC. Namun di situ ia melihat seolah-olah tidak ada upaya pencegahan agar anggota keluarga lain yang serumah tidak ikut tertular khususnya anak-anak.
"Dan saya yakin anak-anak (di keluarga itu) sudah mulai terjangkit TBC dan ini merupakan hal yang perlu diperhatikan," ujar Muhadjir dalam acara Sosialisasi Percepatan Penurunan Stunting dan Penanggulangan Tuberkulosis secara virtual, Selasa (28/9/2021).
Muhadjir mengakui penyakit TBC tidak memiliki tingkat kecepatan penularan yang tinggi seperti Covid-19. Hal itulah yang menyebabkan banyak orang meremahkan penyakit tersebut. Padahal itu amat sangat berbahaya.
Baca Juga : Menko PMK Sebut Indonesia Penyumbang Pasien TBC Terbesar Kedua di Dunia
"TBC ini karena tidak memiliki tingkat kecepatan seperti Covid-19 penularannya, paling tidak gejalanya, maka sering dalam keluarga yang tidak mampu itu mengaggap remeh, meskipun ayah atau ibunya kena TBC, anaknya berada di rumah tanpa ada pencegahan," tuturnya.
Muhadjir bercerita, ketika masih mahasiswa, dirinya pernah tinggal bersama keluarga yang kebetulan penderita TBC. Seiring berjalannya waktu, anak-anak dari keluarga tersebut tumbuh besar. Ada yang berprofesi menjadi guru, pengusaha, dan lain sebagainya.