Pendeta-pendeta Buddha ini dibawa oleh seorang kepala urusan agama yang konon bernama Prapanca. Meski diketahui bukan nama sebenarnya akibat ia dipecat dan diusir dari istana. Prapanca dikisahkan kerap menaruh perhatian besar kepada perbaikan segala bangunan Buddha yang telah rusak.
Diceritakan pada masa pemerintahan Raja Rajasanagara, banyak bangunan candi Buddha yang mengalami kerusakan dan kurang terpelihara. Alhasil Prapanca sering kali membandingkan candi Makam Kagenengan yang sangat indah, yang merupakan bangunan Siwa, dengan bangunan - bangunan Buddha lainnya. Perbedaan ini bahkan digambarkan Prapanca, bagai siang dan malam.
(Angkasa Yudhistira)