Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

Wanita di Afghanistan Kembali Bekerja dan Bersekolah Sebagai Bentuk Perlawanan terhadap Taliban

Vanessa Nathania , Jurnalis-Selasa, 05 Oktober 2021 |13:01 WIB
Wanita di Afghanistan Kembali Bekerja dan Bersekolah Sebagai Bentuk Perlawanan terhadap Taliban
Wanita Afghanistan kembali bekerja mengajar di sekolah (Foto: CNN)
A
A
A

Perlawanannya dalam menghadapi berbagai serangan terhadap masa depannya memakan korban.

"Taliban adalah alasan kondisi saya saat ini. Semangat saya hilang, impian saya terkubur,” ungkapnya dan dia mulai menangis.

Pada Agustus lalu, beberapa minggu setelah sekolah dibuka kembali, Taliban meraih kekuasaan dan sekali lagi mengklaim Afghanistan sebagai emirat Islam mereka.

Sebulan kemudian, kelompok tersebut secara efektif melarang siswa perempuan dari pendidikan menengah, dengan memerintahkan sekolah menengah dibuka kembali hanya untuk anak laki-laki. Kelompok itu mengatakan perlu menyiapkan "sistem transportasi yang aman," sebelum anak perempuan kelas enam sampai dua belas dapat kembali bersekolah. Taliban memberikan alasan yang sama ketika berkuasa pada tahun 1996 dan siswa perempuan tidak pernah kembali ke kelas selama lima tahun pemerintahannya.

Serangan lanjutan Taliban terhadap wanita terlihat di seluruh kota ini. Militan dalam beberapa kasus memerintahkan perempuan untuk meninggalkan tempat kerja mereka, dan ketika sekelompok perempuan memprotes pengumuman pemerintah yang semuanya laki-laki di Kabul, para pejuang Taliban memukuli mereka dengan cambuk dan tongkat.

Di jalan-jalan lingkungan Khair Khana, di barat laut Kabul, konsekuensi dari protes perempuan baru-baru ini tetap ada. Di hampir setiap salon kecantikan, gambar wajah wanita telah dirusak. Beberapa dengan cepat dicat hitam, yang lain dicat putih sepenuhnya.

Di dalam salah satu salon, para wanita terlalu takut untuk menyebutkan nama mereka. Mereka mengatakan bahwa Taliban mengusir para pengunjuk rasa, sebelum menyuruh mereka menghapus gambar wanita, mengenakan burqa dan tinggal di rumah.

Namun, meskipun ada peluang yang luar biasa, para aktivis perempuan Kabul terus berorganisasi dan berdemonstrasi.

      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement