Advertisement
Advertisement
Advertisement
INFOGRAFIS INDEKS
Advertisement

3 Kasus Masyarakat Buat Laporan Palsu ke Polisi, Mengaku Korban Justru Terancam Pidana

Tim Litbang MPI , Jurnalis-Kamis, 14 Oktober 2021 |05:01 WIB
3 Kasus Masyarakat Buat Laporan Palsu ke Polisi, Mengaku Korban Justru Terancam Pidana
Ilustrasi. (Foto: Okezone)
A
A
A

JAKARTA – Berbagai hal bisa dilakukan seseorang dalam kondisi panik dan takut, bahkan tindakan negatif seperti membuat laporan ke polisi. Alih-alih menjadi korban, masyarakat ini justru menyembunyikan tindakan buruknya agar tidak diketahui. Berikut adalah daftar orang yang nekat membuat laporan palsu ke polisi.

BACA JUGA: Motor Disita karena Tak Bayar PSK, Lapor Polisi Ngakunya Dibegal 

1. Duren Sawit, Jakarta Timur

Seorang pemuda berinisial AR asal Jakarta membuat laporan palsu ke polisi pada 6 Oktober 2021. Ia mengaku telah menjadi korban pembegalan yang terjadi di sekitar wilayah BKT (Banjir Kanal Timur), Duren Sawit, Jakarta Timur.

Melansir data Litbang MPI, adanya laporan palsu karangan tersangka itu terkuak setelah Polres Jakarta Timur dan Resmob Polda Metro Jaya melakukan penyelidikan. Namun, hasilnya nihil. Polisi tidak menemukan apapun. Bahkan, masyarakat sekitar TKP juga tidak mengetahui adanya tindak pembegalan itu.

BACA JUGA: Terlilit Utang, Ibu Ini Bikin Laporan Palsu Mengaku Duitnya Rp1 Miliar Raib Dibegal

AR kemudian diminta untuk menjelaskan ulang kronologis kejadian yang dialaminya. Pada saat itulah kebohongannya terbongkar polisi. Ia juga mengakui bahwa laporan yang ia layangkan itu palsu. Fakta sebenarnya, motor dan gawai AR diambil secara paksa oleh teman seorang PSK yang ia sewa jasanya melalui daring. Hal itu terjadi karena AR menolak untuk membayar jasa pekerja seks itu.

Halaman:
      
Follow WhatsApp Channel Okezone untuk update berita terbaru setiap hari
Berita Terkait
Telusuri berita news lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement